Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, mengaku setuju dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta segala kecurangan dilaporkan ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK). Anies mengatakan pihaknya mengumpulkan bukti kecurangan kemudian dibawa ke Bawaslu.
"Iya memang begitu. Karena itulah saya sampaikan kepada semua, kumpulkan saja fakta-fakta kecurangan-kecurangan dalam pelaksanaan dan itu yang perlu kita tunjukkan kepada nanti Bawaslu, dan juga tim hukum prosesnya," ucap Anies di Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (16/2/2024).
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengimbau agar tidak hanya berteriak curang terkait Pilpres 2024. Jokowi mengatakan, jika ada bukti kecurangan, sebaiknya dibawa ke Bawaslu dan Mahkamah Konstitusi (MK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi janganlah teriak-teriak curang, ada bukti bawa ke Bawaslu, ada bukti bawa ke MK ya," kata Jokowi setelah meresmikan dan meninjau pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Jokowi lantas berbicara soal banyaknya saksi di tempat pemungutan suara (TPS). Saksi tersebut dari capres-cawapres, caleg, partai, hingga Bawaslu.
"Yang pertama, mengenai kecurangan, caleg itu ada saksi di TPS. Partai ada saksi di TPS, capres-cawapres kandidat ada saksi di TPS. Di TPS ada Bawaslu. Aparat juga ada di sana, terbuka untuk diambil gambarnya," kata Jokowi.
Menurutnya, adanya saksi yang berlapis di TPS itu akan menghilangkan adanya kecurangan. Meski begitu, Jokowi mengatakan kepada pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Bawaslu.
"Saya kira, apa, pengawasan yang berlapis-lapis seperti ini akan menghilangkan adanya kecurangan. Tapi, kalau memang ada betul, ada mekanismenya untuk ke Bawaslu. Mekanisme nanti persidangan di MK. Nanti saya kira udah diatur semuanya," ujar Jokowi.
Lihat juga Video: Quick Count LSI Denny JA 100%: Prabowo-Gibran 58,47%