"Wadududu yang dirangkul itu jangan digoblokin, ya," kata OSO di gedung High End, Jakarta Pusat, Kamis (15/2/2024).
OSO mengatakan keinginan Prabowo merangkul semua pihak bukan masalah. Namun dia mengatakan rangkulan itu harus memberikan fakta yang benar.
"Jadi boleh saja merangkul. Kalau merangkul, memberikan satu kenyataan-kenyataan yang benar," ujarnya.
Dia mengatakan rangkulan itu harus dilakukan untuk menyadarkan masyarakat. Menurutnya, rangkulan itu juga harus bertujuan untuk membangun demokrasi.
"Merangkul untuk menyadarkan masyarakat, berpihak kepada rakyat, merangkul kepada masyarakat untuk membangun suatu demokrasi yang benar-benar demokratis begitu," ujarnya.
Lebih lanjut, OSO mengatakan pihaknya masih menunggu hasil resmi penghitungan suara dari KPU. Dia mengatakan hukumlah yang menentukan legitimasi Pemilu 2024.
"Legitimate dan tidak legitimate nanti adalah hukum yang menentukan," ujarnya.
Prabowo Bakal Rangkul Semua Pihak
Prabowo Subianto kembali mengenang rivalitas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilu 2014 dan 2019. Prabowo mengagumi sosok Jokowi dengan istilah 'menang tanpo ngarosake'.
Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam apel akbar Tim Kampanye Nasional (TKN) Muda di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Jumat (2/2). Prabowo bercerita, seusai Pemilu 2014, Jokowi datang menemui dan meminta datang ke pelantikan Jokowi sebagai Presiden RI.
"Dua kali saya dikalahkan, tetapi tidak pernah ada bibit permusuhan, tidak ada bibit kedengkian, tidak ada hal yang negatif. Waktu beliau menang pertama, beliau datang ke rumah saya, beliau undang saya untuk pelantikan beliau. Dan saya datang ke pelantikan beliau yang pertama," kata Prabowo di lokasi, Jumat (2/2).
Simak juga Video: Prabowo Siap Rangkul Semua Pihak, Begini Respon PDIP
(mib/aik)