Anies Baswedan Cerita Disumbang Rp 200 Ribu oleh Warga

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan bercerita ada masyarakat yang memberikan dirinya uang saat terjun di masa kampanye. Anies menyebut hal itu dilakukan secara sukarela.

Momen itu terjadi saat Anies ingin melakukan sungkem kepada ibunda Aliyah Rasyid jelang pencoblosan. Anies tak sadar jika di saku celana belakangnya ada amplop berisi uang, ia menyebut uang tersebut berasal dari masyarakat kala kampanye.

"Iya, mungkin tadi, jadi gini setiap kali kampanye itu selalu ada saja yang memberikan sumbangan. Dan sumbangan itu diberikan langsung biasanya saya kantongin. Nah, yang kantong depan rupanya dikeluarin, kantong belakang baru ketemunya hari ini nih," kata Anies di kediamannya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2024).

Anies mengatakan celana yang ia pakai untuk mencoblos pernah digunakan untuk kampanye. Ia menentukan ada uang Rp 200 ribu yang diyakini berasal dari salah satu pendukungnya ketika kampanye.

"Jadi saya taruh di kantong belakang, saya nggak ngerasa, celana ini dipakai kampanye, saya nggak ingat kapan. Tapi ini ada sumbangan Rp 200 ribu, dan ini teman-teman sekalian bukan soal nilainya, tapi bagi mereka angka Rp 200 ribu itu besar," ucap Anies.

Ia kemudikan mengulas tekad yang diberikan oleh Jaringan Masyarakat Miskin Kota yang mengumpulkan uang recehan untuk membantu logistiknya. Ia meyakini pendukungnya itu mempercayakan ke Paslon 1 untuk menghadirkan perubahan di Indonesia.

"Jaringan Rakyat Miskin Kota dengan mengumpulkan 1 boks berisi uang-uang receh, uang-uang kertas yang jumlahnya secara nominal itu angkanya kami belum hitung, mungkin beberapa juta rupiah," kata Anies.

"Tapi itu adalah sumbangan Rp 10 ribuan ada Rp 100 ribu, Rp 50 ribu itu sumbangan dari rakyat yang membuat kami makin yakin bahwa mereka memang menginginkan ada perubahan nasib dan dipercayakan kepada kami dan kami terima kasih," sambungnya.

Anies menyebut selain diberikan hal semacam itu, pendukungnya kala kampanye juga menitipkan surat. Kumpulkan surat itu hingga sekarang masih disimpan oleh pihaknya.

"Selalu saja kalau acara itu ada yang memberikan uang, ada yang memberinya tulisan. Tulisan harapan itu kami kumpulkan, nanti Insyaallah di ujung akan kompilasi," ujar eks Gubernur DKI Jakarta ini.