CEO PolMark Research Center Eep Saefulloh Fatah meluncurkan aplikasi 'Warga Jaga Suara'. Aplikasi ini dibuat dengan tujuan agar warga bisa menjaga suara mereka saat Pemilu 2024 nanti.
"Dua hari yang lalu jumlah pengunduh aplikasi Warga Jaga Suara sudah mencapai 120 ribu orang masih jauh dari target dikarenakan kami sangat ingin untuk bisa memenuhi 823.220 TPS seluruh Indonesia, sehingga dengan begitu maka Warga Jaga Suara itu akan menjadi penghitung cepat yang berjalan bersamaan dengan hitung cepat yang resmi dilakukan oleh KPU," kata Eep saat meluncurkan aplikasi tersebut di Jakarta Pusat (Jakpus), Jumat (9/2/2024).
Eep mengatakan aplikasi ini bukan untuk menggantikan peran KPU namun lebih ingin melibatkan pemilih dalam menjaga suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan aplikasi 01 bukan aplikasi 03, ini aplikasi 06, Apa itu aplikasi 06? yang bisa dimanfaatkan 01, 02, 03 dan 00," ujarnya.
"Teman-teman yang selama ini tidak peduli dengan pemilu berniat mau menjadi golput tidak pernah memikirkan Pemilu, saat ini saya melihat pergerakannya di mana-mana, mereka sangat peduli pada Pemilu. Mereka ingin melawan dan ingin menjadikan 14 Februari sebagai hari perlawanan, jadi ini adalah gerakan 06 gabungan dari kelompok-kelompok tadi," tambahnya.
Dia pun mengajak warga untuk segara mengunduh aplikasi Warga Jaga Suara. Sebab aplikasi ini merupakan data publik yang dibuka secara terang-terangan.
"Kami mengajak seluruh pemilih seluruh warga untuk bukan hanya memilih pada tanggal 14 Februari tetapi juga menjaga suara mereka. Dan teknologi kita sehingga setiap orang nanti akan kami buat mendapatkan informasi tentang hasil suara dan sebetulnya ini yang sangat penting hasil pemilu adalah informasi publik, hasil pemilu adalah data publik, C1 data publik, rinciannya yang sudah direkap data publik, detailnya sampai TPS data publik," ucapnya.
"Ketika ada yang berusaha menutup itu maka dengan menggunakan teknologi kita buka sebagai data publik itulah sebenarnya inti dari gerakan ini dan karena itu setiap orang dipersilahkan untuk tau hasil pemilu sebagai data yang menjadi data mereka," sambung Eep.
Melalui sambungan telepon, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mendukung penuh peluncuran aplikasi tersebut. Dia berharap Pemilu dilaksanakan secara jujur, dan adil.
"Jadi bagi PDIP melihat suatu upaya yang dilakukan oleh Mas Eep membuat aplikasi warga jaga suara PDIP akan memberikan dukungan sepenuhnya. Kenapa? karena kita tahu bahwa Pemilu menempatkan rakyat melalui kekuatan tertinggi kedaulatan tertinggi di dalam menentukan siapa partai politik dan pemimpin nasionalnya capres cawapres yang sesuai dengan pilihan rakyat itu sendiri," jelas Hasto.
"Karena itulah pemilu harus dilaksanakan secara langsung umum bebas jujur dan adil tidak boleh ada kekuatan manapun atas nama kekuasaan dengan pembenaran dengan cara apapun untuk mencoba melakukan manipulasi suara rakyat tersebut," tambahnya.
Sementara itu, Sekjen PKS Habib Aboe Bakar Al-Habsyi, menilai aplikasi ini penting untuk mengawal Pemilu jujur dan adil. Sebab Pemilu adalah wujud demokrasi dan perlu dijaga agar tidak dicurangi.
"Pemilu adalah wujud demokrasi, mari kita jaga agar tak dicurangi. Kericuhan demokrasi jelas-jelas mulai terasa kotor, dan terasa akan terjadi kecurangan signifikan. Jaga kualitas pemilu sama dengan jaga kualitas demokrasi," lanjutnya.
Simak Video 'Survei Poltracking: Prabowo-Gibran 50,9%, AMIN 25,1%, Ganjar-Mahfud 18,4%.':