SBY: Rakyat Merasakan 5 Tahun Terakhir Alami Tekanan dan Kesulitan

SBY: Rakyat Merasakan 5 Tahun Terakhir Alami Tekanan dan Kesulitan

Devi Puspitasari - detikNews
Rabu, 07 Feb 2024 21:48 WIB
SBY di Bekasi (Devi Puspitasari/detikcom)
Foto: SBY di Bekasi (Devi Puspitasari/detikcom)
Jakarta -

Presiden ke-6 sekaligus Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato mengenai kondisi masyarakat Indonesia dalam 5 tahun terakhir. SBY mengatakan 5 tahun terakhir rakyat Indonesia mengalami tekanan dan kesulitan.

Hal itu diutarakan SBY dalam pidato politik dengan tema 'Indonesia 5 Tahun Ke Depan Yang Sudah Baik Lanjutkan Yang Belum Baik Perbaiki' di Hotel Avenzel, Bekasi, Jawa Barat (Jabar), Rabu (7/2/2024). Awalnya, SBY mengatakan rakyat Indonesia berharap 5 tahun mendatang negara semakin maju, damai, adil, dan sejahtera.

"Rakyat berharap, 5 tahun mendatang negaranya makin maju, makin damai, makin adil dan makin sejahtera," kata SBY, Rabu (7/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY mengatakan rakyat Indonesia selama 5 tahun terakhir hidupnya mengalami tekanan dan kesulitan. Hal itu diakibatkan Pandemi COVID-19 karena ekonomi melambat.

"Rakyat Indonesia merasakan, 5 tahun terakhir ini hidupnya mengalami tekanan dan kesulitan. Bukan hanya akibat pandemi COVID-19, tetapi juga karena ekonomi yang melambat dan tingkat kesejahteraan yang menurun," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Sebab itu, rakyat menaruh harapan sangat besar kepada pemimpin bangsa yang baru juga wakilnya di DPR dan DPD. Kemudian, SBY ingin menyadarkan bahwa pemilu ini bukan tujuan akhir.

"Tujuan akhirnya adalah taraf hidup rakyat makin baik, negara makin adil, demokrasi makin hidup, dan bangsa ini makin serius dalam mengatasi krisis lingkungan. Intinya, negara dan pemimpin Indonesia mendatang bisa membuat rakyat kita punya harapan dan keyakinan, bahwa hidupnya akan makin baik," jelasnya.

"Harapan dan keyakinan ini penting, agar rakyat kita, terlebih kaum yang kurang mampu, tidak cemas dan tidak gamang menghadapi masa depannya," tambahnya.

Oleh karena itu, lanjut SBY, presiden yang menang dalam pemilu nanti harus menyadari bahwa tugas dan tanggung jawab besar berada di pundaknya. Serta tidak mensia-siakan mandat dan kepercayaan rakyat.

"Kekuasaan politik yang didapatkan, bukanlah untuk dirayakan dan dipestakan. Kekuasaan itu amanah. Kekuasaan itu tugas. Kekuasaan itu hakikatnya tanggung jawab," ujarnya.

Simak juga 'AHY Sebut Hilirisasi Sudah Dimulai Sejak Pemerintahan SBY pada 2013':

[Gambas:Video 20detik]



(isa/isa)



Hide Ads