.webp)
Ketua Tim Pemenangan Daerah (TPD) capres cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud Md di Banten, Rano Karno, mengatakan bahwa ada Malin Kundang yang menghancurkan Bumi Pertiwi. Rano mengatakan ini dalam acara istigasah yang dihadiri oleh Siti Atikoh istri Ganjar bersama warga Tangerang Selatan (Tangsel).
Rano Karno mengatakan, hari ini TPD Banten melakukan istigasah dan bukan melakukan kampanye akbar. Istigasah dilakukan untuk memohon pertolongan pada Allah. Apalagi, ia mengatakan sudah melihat kecurangan-kecurangan yang terjadi jelang Pemilu.
"Hanya Allah yang bisa membenahi, hanya Allah yang bisa memperbaiki. Bahkan, bahkan ada Malin Kundang menghancurkan Bumi Pertiwi, " kata Rano Karno di Tangsel, Rabu (7/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu kata Rano menunjukkan betapa rusaknya komitmen terhadap bangsa. Ia mengaku tidak pernah membayangkan masyarakat akan terpecah belah.
"Itu salah satu contoh betapa rusaknya komitmen kita sebagai bangsa, tidak pernah terbayangkan di benak kita, kita akan terpecah belah kembali, tidak pernah terpikirkan kita akan bertengkar satu sama lain karena ini adalah pesta kita, ini adalah pesta kita, sekarang di antara kita saling bercuriga, untuk itulah istigasah ini kami lakukan di 8 kabupaten kota," ujarnya.
Rano mengatakan ia tidak perlu mengulangi dan menyakinkan warga yang datang di istighosah di Tangsel untuk memilih siapa. Karena, memilih Ganjar-Mahfud menurutnya adalah pilihan hati nurani.
"Tidak harus saya ulangi lagi, karena itu pilihan hati nurani. Saya mengenal Pak Ganjar cukup lama, dulu beliau pernah menjadi gubernur di jateng dan saya insyaallah pernah ketemu sebagai gubernur Banten. Saya tahu kinerja beliau, dua periode memimpin pemerintahan daerah tidak mudah, tapi alhamdulilah beliau sukses, " ujarnya.
Mahfud Md juga memiliki sepak terjang yang sukses. Dia adalah seorang pakar hukum yang banyak memberikan pembenahan di bidang hukum. Pasangan ini katanya akan membawa Indonesia emas di masa akan datang.
"Itulah pasangan yang diharapkan bersama bisa membawa Indonesia emas 2045," pungkasnya.
(bri/dnu)
