Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy berharap supaya Pilpres 2024 bisa satu putaran. Muhadjir mengatakan hingga kini semua tim pemenangan pasangan calon tak ada yang ingin Pemilu berlangsung sampai ke putaran kedua, mereka ingin menang di tahap pertama.
Hal tersebut disampaikan Muhadjir saat konferensi pers pencapaian Kemenko PMK di periode akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia mulanya ditanya oleh wartawan terkait usulan Pilpres satu putaran yang sempat diutarakannya.
"Ya saya beberapa kesempatan melontarkan usulan kepada para penerima manfaat itu berdoa supaya Pilpres ini satu putaran saja, kenapa? Karena pertama saya amati dan dengar semua kontestan melalui tim pemenangan yakin bisa menang satu putaran. Nggak ada niat memihak kepada siapa-siapa," ujar Muhadjir di kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (7/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhadjir menjelaskan alasan baiknya Pilpres dalam satu putaran, pertama lantaran faktor biaya. Ia juga menyinggung risiko sosial di masyarakat dan investasi negara.
"Kenapa satu putaran? Pertimbangan fiskal atau biaya. Lalu risiko sosial, lalu risiko investasi. Lalu keempat risiko makro-ekonomi kita. Kita tahu kalau nanti 2 putaran KPU saja pemerintah sediakan anggaran sekitar Rp 17 triliun. Itu keamanan sangat tergantung. Semakin nggak aman semakin tinggi biayanya. Perkiraan kita bisa Rp 40 triliun total," ujar Muhadjir.
Ia mengatakan saat ini anggaran di kementerian mulai dikunci, termasuk Kemenko PMK. Ia mengatakan jika Pilpres berlangsung ke putaran kedua maka kondisi tensi di masyarakat semakin tinggi.
"Ini betapa pentingnya kita agar Pemilu 1 putaran. Siapapun bagi saya pemenangnya silakan saja. Lebih bagus 1 putaran ketimbang 2 putaran. Dan bersyukur dari sisi kemanan dan stabilitas lebih baik ketimbang Pilpres 2019," ujar Muhadjir.
"Sampai sekarang belum ada kasus yang mengkhawatirkan. Di 2019 itu konflik antar-pendukung lebih keras ketimbang sekarang. Lalu terjadi peningkatan tensi, masalah investasi jadi terkendala," sambungnya.
Ia menyadari jika ucapannya memantik pro dan kontra di masyarakat. Namun, katanya, semua tim pemenangan Paslon juga berharap capres dan cawapresnya bisa menang di tahap pertama.
"Tim pemenangan ngomong malah dianggap nggak apa-apa, begitu mereka sudah ngomong semua kemudian saya ngomong dianggap salah. Jadi saya hanya amini saja. Coba lihat, nggak ada satupun tim pemenangan dari ketiga paslon ini tak yakin bisa menang satu putaran, coba lihat saja. Ada sih paslon siapkan dua putaran, tapi dia belakangan yakin satu putaran," pungkasnya.
Tonton juga Video: Pos Indonesia Pastikan Logistik Pemilu di Daerah 3T Sampai Tepat Waktu