Ganjar Punya Program 1 Sarjana 1 Keluarga, Atikoh: Ortu Tak Perlu Pusing

Ganjar Punya Program 1 Sarjana 1 Keluarga, Atikoh: Ortu Tak Perlu Pusing

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 07 Feb 2024 15:48 WIB
Siti Atikoh di Serang, Banten, 7 Februari 2024. (Bahtiar Rifai/detikcom)
Foto: Siti Atikoh di Serang, Banten, 7 Februari 2024. (Bahtiar Rifa'i/detikcom)
Serang -

Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh, mengatakan ibu-ibu yang memiliki anak dan kurang mampu membiayai kuliah tidak perlu pusing untuk melanjutkan pendidikan mereka ke jenjang perguruan tinggi. Pasangan Ganjar-Mahfud Md katanya memiliki program satu sarjana satu keluarga agar warga termasuk di Banten bisa memperbaikinya kualitas hidup.

"Itulah ada program satu keluarga satu sarjana untuk difasilitasi apabila Ganjar-Mahfud itu diberi amanah. Jadi orang tua tidak perlu pusing-pusing apabila anaknya, terutama yang berasal dari keluarga tidak mampu," kata Atikoh di Serang, Rabu (7/2/2024).

Atikoh mengatakan, pendidikan menentukan kualitas masyarakat dan mendapatkan kesempatan yang lebih luas. Mereka bisa menjadi wirausahawan, ahli teknologi, atau bekerja di perusahaan-perusahaan. Anak-anak juga bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pasti ketika ilmu itu sudah kita pegang, akan lebih mudah dalam bermasyarakat dan bermanfaat bagi orang lain, bukan hanya bermanfaat untuk diri sendiri, " katanya.

Siti Atikoh di Serang, Banten, 7 Februari 2024. (Bahtiar Rifa'i/detikcom)Siti Atikoh di Serang, Banten, 7 Februari 2024. (Bahtiar Rifa'i/detikcom)

Program lain milik Ganjar-Mahfud untuk meringankan beban masyarakat adalah satu desa, satu tenaga kesehatan dan satu fasilitas kesehatan. Sejak ia berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia, masalah akses kesehatan muncul dan disampaikan oleh mereka.

ADVERTISEMENT

"Di sini jugalah kenapa ada program satu desa, satu nakes, satu faskes. Jadi harapannya di desa itu sudah nanti ada pelayanan primer. Kalau di Banten mungkin sudah, tapi kalau yang di luar jawa, daerah-daerah terpencil kan belum semua bisa memiliki fasilitas kesehatan," paparnya.

(dnu/dnu)



Hide Ads