TKN Bela Jokowi soal Penyaluran Bansos: Cara Instan Bantu Rakyat

TKN Bela Jokowi soal Penyaluran Bansos: Cara Instan Bantu Rakyat

Kurniawan Fadilah - detikNews
Senin, 05 Feb 2024 23:01 WIB
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (Firda CA/detikcom)
Foto: Sekjen Gerindra Ahmad Muzani (Firda CA/detikcom)
Jakarta -

Wakil Ketua TKN, Ahmad Muzani meyakini, langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bansos murni untuk membantu masyarakat. Dia menilai cara ini sebagai langkah cepat meringankan beban masyarakat.

"Ya ini upaya luhur dari Jokowi dan pemerintah untuk membantu masyarakat yang kesulitan, mengeluh sembako mahal. Sehingga itu adalah cara yang dilakukan secara instan untuk membantu mereka," ungkap Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2024).

Muzani pun menyamakan pembagian bansos oleh presiden bukan sesuatu yang baru. Menurutnya, penyerahan bansos secara cepat merupakan langkah mudah yang dapat membantu masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dan itu bukan hal baru. Dalam beberapa kali pemerintah melakukan hal ini sebagai langkah yang mudah dan cepat. Karena rakyat tak perlu menunggu lagi kalau ada bantuan dari pemerintah," jelas Muzani.

Senada dengan Muzani, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Nusron Wahid angkat bicara mengenai kritik soal bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) Mitigasi Risiko Pangan. Menurut Nusron, keputusan presiden memberikan BLT kepada masyarakat Indonesia saat ini sudah tepat.

ADVERTISEMENT

"Yang namanya BLT Mitigasi Risiko Pangan ya memang harus diberikan saat terjadi paceklik atau kekurangan stok pangan. Dan hari ini kondisi itu tengah terjadi karena stok pangan nasional dan dunia sedang menurut akibat El Nino," jelas Nusron dalam keterangan tertulis.

Nusron kemudian menjelaskan waktu pemberian Bansos BLT Mitigasi Risiko Pangan memang harus disesuaikan dengan musim tanam (MT) yang sedang berjalan.

"Waktunya ya memang di antara akhir MT ke-3 tahun lalu dan MT pertama tahun ini. Jatuhnya ya di sekitar bulan Januari dan Februari tahun ini," urai Nusron.

"Kalau dikasihnya di bulan Maret ya berarti bukan mitigasi risiko pangan namanya, karena di bulan itu sudah panen raya MT 1," sambungnya.

(ygs/ygs)



Hide Ads