Bahlil: Jika Capres Kritisi Bansos, Berarti Tak Senang Rakyat yang Butuh

Bahlil: Jika Capres Kritisi Bansos, Berarti Tak Senang Rakyat yang Butuh

Isal Mawardi - detikNews
Senin, 05 Feb 2024 17:12 WIB
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut bila ada capres yang mengkritisi bantuan sosial atau bansos berarti tak suka dengan rakyat yang membutuhkan bansos. Sebab, menurut Bahlil bansos diberikan karena kebutuhan masyarakat.

"Artinya kalau ada pasangan calon presiden yang mengkritisi bansos, berarti calon presiden itu tidak senang dong dengan masyarakat yang membutuhkan, terutama saudara-saudara kita masyarakat miskin," ujar Bahlil di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Bahlil yang mendukung Prabowo-Gibran itu heran mengapa bansos dipersoalkan. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat untuk menilai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini untuk mereka kok, kita jangan merasa diri bahwa kita, kehidupan kita sama dengan yang lain," lanjut Bahlil.

Bahlil menyatakan pembagian bansos bukan hanya terjadi menjelang pemilu. Bahlil tak mempermasalahkan juga bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun tangan membagikan bansos.

ADVERTISEMENT

"Bansos bukan hanya sekarang, metodologi, pembagian apakah mau diberikan presiden, apakah menteri, monggo-monggo saja nggak ada masalah," sambungnya.

Diketahui, perihal bansos ini ditanyakan capres nomor ururt 3 Ganjar Pranowo kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam sesi tanya jawab debat kelimat Pilpres 2024 di JCC, Senayan, Minggu (4/2). Mulanya ganjar mengungkapkan ada sejumlah problem bansos karena ada yang mengklaim seolah bansos dari perorangan atau kelompok.

"Pak Anies lagi ramai kita mau tanya soal bansos, karena menurut saya bansos ini adalah kewajiban negara dan rakyat berhak mendapatkannya. Tapi kita punya problem karena banyak klaim yang diberikan seolah-olah ini bantuan orang perorangan atau kelompok, padahal kita masih punya data yang tidak valid ada cara-cara penyampaian tidak benar, ada protes yang kemudian tidak terverivikasi atau tidak tersepons dengan baik," kata Ganjar.

Ganjar kemudian bertanya kepada Anies cara tata kelola bansos sehingga tidak diklaim oleh perorangan hingga tepat sasaran.

"Ini yang menjadi pertanyaan saya kepada Pak Anies adalah, menurut Pak Anies kira-kira bagaimana tata kelola bansos agar satu tidak saling klaim, dua bisa tepat sasaran, tiga tidak menimbulkan kecemburuan. Sehingga inilah satu harapan yang betul-betul bisa diterima oleh rakyat?' tanya Ganjar.

Anies kemudian menjawab dengan tiga langkah. Dia mengatakan bansos harus diberikan kepada penerima sesuai dengan kebutuhan sehingga bisa menjadi bansos tanpa pamrih.

"Pertama kita harus menyadari yang disebut sebagai bansos adalah bantuan untuk si penerima, bukan bantuan untuk si pemberi. Karenanya dia diberikan sesuai dengan kebutuhan si penerima. Kalau penerimannya mebutuhkan bulan ini ya diberikan bulan ini, kalau dibutukannya tiga bulan lagi ya tiga bulan lagi, tidak usah dirapel semuannya. Dijadikan sebagai sesuai kebutuhan, itu lah yang disebut sebagai bansos tanpa pamrih," jawab Anies.

(isa/rfs)



Hide Ads