Analisis PPI soal Mahfud Mundur, Elektabilitas Bukan Faktor Utama

Analisis PPI soal Mahfud Mundur, Elektabilitas Bukan Faktor Utama

Yogi Ernes - detikNews
Sabtu, 03 Feb 2024 06:44 WIB
Adi Prayitno
Foto: Adi Prayitno (dok. Pribadi)
Jakarta -

Calon wakil presiden nomor urut 3, Mahfud Md, telah resmi mengundurkan diri dari jabatannya Menko Polhukam. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI), Adi Prayitno, menilai langkah mundur dari Mahfud itu solusi terbaik terkait keikutsertaannya sebagai peserta pemilu.

"Sepertinya Mahfud Md sudah tak nyaman di koalisi Jokowi," kata Adi saat dihubungi, Jumat (2/2/2024).

Adi menjelaskan dua hal indikasi dari tidak nyamannya Mahfud berada di kabinet Jokowi saat ini. Pertama, posisinya sebagai cawapres Ganjar Pranowo yang kerap kritis terhadap pemerintah. Hal itu kontras dengan posisi Mahfud yang kala itu masih menjabat sebagai Menko Polhukam di pemerintahan Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adi kemudian menyinggung perasaan dianaktirikan yang dirasakan Mahfud. Menurutnya, analisis itu merujuk dari sikap Jokowi yang secara tersirat memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto.

"Kedua, mungkin juga Mahfud merasa mulai dianaktirikan terkait majunya di pilpres. Karena sejak awal Jokowi terlihat hanya mendukung Prabowo, bukan Mahfud. Wajar kemudian Mahfud mundur. Mundur solusi terbaik," ujar Adi.

ADVERTISEMENT

"Mundurnya Mahfud tentu akan membuat posisi semakin bebas mengemukakan apapun terkait visi misi politiknya maju pilpres. Tak ada lagi kendala psikologis," sambungnya.

Persoalan strategi menaikkan elektabilitas juga bisa menjadi pendorong mundurnya Mahfud dari kabinet Jokowi. Namun, Adi menilai hal itu bukan faktor penentu.

"Apakah mundurnya Mahfud gimik untuk naikkan elektabilitas? Mungkin ke arah itu ada, tapi tak jamin apapun terkait naiknya elektabilitas. Harus kerja keras di lapangan sampai akhir. Saya lihat ini bukan faktor yang utama," ucap Adi.

Menurut Adi, dugaan mundurnya Mahfud dari Menko Polhukam dijadikan ajang untuk menaikkan elektabilitas telah kehilangan momentum. Dia menilai faktor Mahfud yang sudah tidak nyaman menjadi alasan paling kuat dalam memilih mundur dari kabinet Jokowi.

"Karena kalau dianggap faktor yang utama untuk naikkan elektabilitas mestinya sejak awal deklarasi maju, Mahfud mundur. Tapi itu tidak dilakukan. Saya menduga ini faktor ketidaknyamanan aja secara politik," katanya.

Surat pengunduran diri Mahfud sebagai Menko Polhukam telah diserahkan kepada Jokowi di Istana Negara pada Kamis (1/2). Jokowi lalu menunjuk Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian sebagai Plt Menko Polhukam.

Simak Video: Kampanyekan Ganjar-Mahfud, Ahok Mundur dari Komut Pertamina

[Gambas:Video 20detik]




(ygs/jbr)



Hide Ads