Rektor Undaris: Jangan Memaksa, Rakyat Tak Bodoh Tentukan Pemimpin Terbaik

Rektor Undaris: Jangan Memaksa, Rakyat Tak Bodoh Tentukan Pemimpin Terbaik

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 03 Feb 2024 06:10 WIB
Rektor Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Semarang Hono Sejati (Tangkapan layar video).
Foto: Rektor Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Semarang Hono Sejati (Tangkapan layar video).
Jakarta -

Rektor Universitas Darul Ulum Islamic Centre Sudirman (Undaris) Semarang Hono Sejati menyampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah banyak berjasa bagi Indonesia. Di bawah kepemimpinan Jokowi, Hono menyebut Indonesia berhasil melewati masa-masa sulit saat pandemi virus COVID-19 mewabah.

"Negara Indonesia dibutuhkan pemimpin seorang negarawan yang inovatif, yang bisa menyatukan bangsa, yang dikemas dalam bingkai NKRI dalam hal ini ada dalam bapak Presiden RI yang ke-7 yaitu Bapak Ir Joko Widodo atau Bapak Jokowi adalah seorang negarawan yang banyak berjasa bagi Indonesia," kata Hono dalam keterangan video, Jumat (2/2/2024).

"Di bawah kepemimpinan beliau, Indonesia melakukan lompatan kemajuan berhasil melewati masa-masa sulit pandemi COVID-19," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hono lalu menyampaikan pernyataan sikap jelang kontestasi Pemilu 2024 pada 14 Februari 2024 mendatang. Dia mengatakan rakyat tidak bodoh untuk bisa menentukan pemimpin yang terbaik bagi masa depan bangsa dan negara.

"Negara demokrasi konsekuensinya adalah ada partai politik, Pemilu tahun 2024 merupakan ajang mencari pemimpin terbaik bangsa yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo," ujarnya.

ADVERTISEMENT

"Tentunya suara rakyat yang akan menentukan siapa pemimpin terbaik yang dicintai oleh rakyat, rakyat Indonesia tidak bodoh untuk bisa menentukan yang terbaik bagi masa depan bangsa dan negara. Rakyat Indonesia tahu betul, siapa pemimpin terbaik yang akan meneruskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo," sambungnya.

Hono mengatakan setiap orang berhak menggunakan hak pilih karena itu dilindungi UUD 1945. Akan tetapi, kata Hono, jangan sampai memaksakan orang lain seolah pendapatnya paling benar.

"Negara Indonesia adalah negara demokrasi, setiap orang memiliki hak demokrasi tanpa terkecuali, setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapat di muka umum tanpa terkecuali. Hal ini sudah dijamin dalam Undang-Undang Dasar 1945, silakan menggunakan haknya, tapi jangan memaksakan orang lain bahwa pendapatnya paling benar," ujarnya.

Hono menerangkan pendapat sekelompok orang tidak bisa dijadikan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia. Dia mengajak seluruh pihak untuk menjaga iklim demokrasi dan persatuan di atas kepentingan kelompok tertentu.

"Pendapat sekelompok orang tidak boleh dipaksakan sebagai pendapat seluruh rakyat Indonesia. Kami mengimbau untuk menjaga iklim demokrasi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan negara di atas kepentingan kelompok tertentu," katanya.

Lihat juga Video: Rektor Unhas Harap Pemilu Berhasil: Banyak Negara Gagal dalam Pesta Demokrasi

[Gambas:Video 20detik]




(whn/jbr)



Hide Ads