Cak Imin Sentil Luhut: Opung Ngerti Maslahat atau Mudharat Ndak?

Cak Imin Sentil Luhut: Opung Ngerti Maslahat atau Mudharat Ndak?

Kurniawan Fadilah - detikNews
Senin, 29 Jan 2024 14:24 WIB
Cak Imin
Foto: Cak Imin (Kurniawan Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, menyebut bakal buka-bukaan data bersama Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan terkait kerusakan alam akibat tambang nikel yang sempat disinggung dalam debat cawapres. Cak Imin mengatakan mau membandingkan antara manfaat dan keburukan dari adanya tambang tersebut.

"Berbagai kerusakan terus dilakukan. Bagaimana kita saksikan rusaknya alam raya kita karena kerakusan segelintir orang. Betul? Saya hari-hari ini mau ketemu Pak Luhut. Katanya mau adu data. Mau adu data apakah benar jumlah tambang-tambang kita maslahat dan mudharatnya nggak imbang," ungkap Cak Imin saat sambutan dalam kampanye di Pura Seni, Yogyakarta, Senin (29/1/2024).

Cak Imin lantas mempertanyakan kecakapan Luhut dalam memahami konsep maslahat dan mudharat. Dia pun menjanjikan jika terpilih akan membuat pembangunan yang mementingkan kebermanfaatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ngerti maslahat atau mudharat ndak (nggak)? Jangan-jangan opung nggak ngerti. Maslahat itu kemanfaatan, kemaslahatannya. Mudharat itu bahayanya. AMIN bertekad pembangunan yang benar adalah pembangunan yang maslahat, bukan pembangunan yang mudharat," sebut Cak Imin.

Dia menyebut keberadaan nikel saat ini terus digenjot hingga harganya menurun. Dia menyoroti kekhawatiran akan eksplorasi nikel. Selanjutnya dia pun berjanji akan menerapkan pembangunan yang berkeadilan.

ADVERTISEMENT

"Contoh ya contoh, contoh, nikel. Nggak usah ngomong batubara, itu masa lalu yang suram. Nikel ini beberapa tahun terakhir ini dikelola habis-habisan. Dientek-entekke. Sampai saking akehe diekspor, harganya nikel ambles-ambles, nggak sabar. Sabar dong, karena pembangunan itu butuh keadilan, jangan kamu perkosa alam. Setuju?" papar Cak Imin.

"Pembangunan itu butuh keadilan. Keadilan yang pertama yang penting, keadilan antar generasi. Anakmu tuh dipikirke. Hasil analisa ternyata tambang nikel kita tinggal 15 tahun. Nek wes diangkut metu kabeh, suatu hari kita butuh nikel, justru kita mengimpor nikel kita sendiri dari negara lain, itu namanya mudharat. Karena itu perubahan yang harus kita lakukan adalah perubahan yang memberikan manfaat keadilan antar generasi," imbuhnya.

Simak Video 'Kala Cak Imin Sindir Pemuda Lawan Debatnya yang Sembunyi di Ketiak Opa-opa':

[Gambas:Video 20detik]



(maa/maa)



Hide Ads