Capres nomor urut 1 Anies Baswedan bertemu ekonom senior Emil Salim di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel) tadi malam. Anies mengatakan diskusi dengan Emil Salim bicara soal masa depan.
"Saya ingin menyampaikan rasa hormat kepada Pak Emil Salim, rasa hormat atas kesempatan untuk berdiskusi. Usia kalender beliau itu 93 tahun, tapi sepanjang pembicaraan tadi tidak sedikit pun beliau berbicara tentang masa lalu. Tidak ada kata dulu, tidak ada cerita kemarin, yang ada adalah tentang masa depan," kata Anies, Minggu (29/1/2024).
Anies mengatakan kedatangan ke kediaman Emil Salim dalam rangka memenuhi undangan. Anies mengatakan menerima undangan itu pada 25 Januari.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 ini mengagumi sosok Emil salim yang peduli masa depan bangsa. Anies menilai Emil Salim sebagai sosok teladan bangsa.
"Pertanyaan-pertanyaan tentang masa depan, hal-hal tentang masa depan, lalu dia menyampaikan pandangannya, menyampaikan paparannya, bahkan beliau menceritakan bagaimana dengan skor visa kita. Angka visa kita. Hanya pribadi yang mengikuti perkembangan secara terus-menerus yang bisa membahas itu semua," jelasnya.
Anies merasa senang bisa berdiskusi dengan Emil Salim. Anies kemudian mengenang saat pertama kali bertemu Emil Salim di Istana Bogor.
"Saya pertama kali berdiskusi dengan Pak Emil saya SMA kelas 3. Pak Emil waktu itu adalah Menteri Lingkungan Hidup, dan saya diajak bertemunya di Kebun Raya Bogor. Pulangnya naik mobil menteri pertama kali Volvo. Diajak Pak Emil dari Kebun Raya Bogor ke Jakarta, dan itu pengalaman yang pertama. Setelah itu banyak kegiatan-kegiatan yang kami kerjakan," tuturnya.
Anies juga mengatakan hubungan keluarganya dengan Emil salim cukup dekat. Sehingga pertemuan semalam juga jadi momen silaturahmi.
"Saya banyak mendengar dan banyak bercerita juga, tadi dialognya dua arah dan pesan-pesan pak Emil terkait dengan masalah lingkungan, ketimpangan, menjadi pesan yang akan saya bawa ke depan," katanya.
"Beliau banyak bicara mengenai bagaimana memajukan tempat-tempat yang tertinggal dan teman-teman sering dengar kan saya sering bicara tentang indeks pembangunan manusia yang timpang antara Jawa dan luar Jawa. Itu juga yang jadi perhatian kami," imbuh Anies.
Anies menuturkan diskusi bersama Emil Salim membahas masalah yang harus diselesaikan. Salah satunya soal bonus demografi, daerah tertinggal hingga penyelesaian ketimpangan.
"Soal bagaimana bonus demografi, bagaimana krisis iklim, bagaimana daerah yang tertinggal, bagaimana ketimpangan-ketimpangan itu diselesaikan. Sangat kaya dengan nuansa intelektualitas. Berdiskusi sampai jam setengah 12 malam, usia 93 tahun, tidak ada rasa kantuk. Dan satu hal, tidak bercerita dulu," ucap Anies.
"Kan ciri-ciri orang tua itu mulainya dengan dulu. Dulu kita nggak bisa membahas karena kita belum pernah dulu, nggak selama itu dulunya," lanjut dia.
Lihat juga Video: Kala Cak Imin Sindir Pemuda Lawan Debatnya yang Sembunyi di Ketiak Opa-opa