Menko Polhukam Mahfud Md menghadiri halaqoh dan dialog kebangsaan di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Mahfud bercerita perihal dirinya yang bisa terpilih sebagai calon wakil presiden tanpa meminta jabatan.
Hal itu disampaikan Mahfud dalam pidatonya di acara halaqoh dan dialog kebangsaan di Pondok Pesantren An Nur Ngrukem, Yogyakarta, Rabu (24/1/2024). Mahfud awalnya mengatakan pemimpin Arab Saudi merupakan pemimpin berdasarkan keturunan.
"Pimpinan negara yang disepakati oleh rakyat dan para ulamanya kalau bentuknya kerajaan ya seperti Arab Saudi. Teokrasi namanya, negara berdasar pemerintahan Tuhan yang diwakili oleh raja. Pimpinannya di sana tidak dipilih, diapain? Ya ditunjuk berdasar keturunan. Di Arab Saudi itu ya keturunan," kata Mahfud Md.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan negara demokrasi pemimpinnya dipilih oleh rakyat. Menurut Mahfud, ajaran Nabi Muhammad SAW yang menyebut jika pemimpin itu bukan orang yang minta jabatan melainkan karena dipilih.
"Nabi mengajarkan pemimpin itu bukan orang yang minta dipilih menjadi pimpinan, bukan orang yang minta jabatan. Ini moralnya dulu, moralitasnya begitu dulu," ujarnya.
Dia mengatakan Nabi Muhammad SAW mengajarkan jika seseorang menjadi pemimpin bukan karena meminta jabatan maka Tuhan akan membantunya. Namun, dia mengatakan Tuhan akan membiarkan orang yang menjadi pemimpin karena meminta dan memburu jabatan.
"(Nabi mengatakan) Hai Abdurahman jangan sampai kamu suka memburu-buru jabatan, minta jabatan dan sebagainya. Sesungguhnya kalau engkau meminta jabatan, mendapat jabatan itu karena minta, maka Allah akan membiarkan kamu bekerja-kerja sendiri aja," ujarnya.
Mahfud mengatakan menjadi pemimpin tak boleh karena minta jabatan. Dia lalu menyinggung dirinya yang menjadi cawapres bukan karena meminta tapi dipilih.
"Jadi pemimpin itu tidak boleh minta, maka ketika saya itu dipilih menjadi cawapres saya tidak pernah meminta. Tidak pernah juga berlomba, tidak pernah juta menghadap pimpinan partai agar saya dipilih, tidak. Tidak pernah juga memasang baliho, tidak pernah juga ya melakukan apapun agar saya dipilih, itu nggak. Seperti bapak ibu sekalian tahu ketika saya dipilih itu, nggak ada nama saya di berbagai calon presiden, wakil presiden, nggak ada. Tiba-tiba tanggal 17 Oktober muncul nama saya dan saya diminta," tuturnya.
(mib/ygs)