Tim AMIN Balas TKN soal Paksa Pakai Muesum Diponegoro: Tak Ada yang Arogan

Tim AMIN Balas TKN soal Paksa Pakai Muesum Diponegoro: Tak Ada yang Arogan

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 23 Jan 2024 18:11 WIB
Museum Diponegoro Sasana Wiratama (dok jogjaprov.go.id)
Foto: Museum Diponegoro Sasana Wiratama (dok jogjaprov.go.id)
Jakarta -

Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menanggapi Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman yang meminta AMIN tak arogan memakai fasilitas TNI untuk acara 'Desak Anies'. Timnas AMIN menilai penggunaan fasilitas TNI itu, bukan menandakan TNI mendukung Anies.

"Mempersilahkan Anies memakai fasilitas milik TNI untuk acara 'Desak Anies' bukan berarti TNI mendukung Anies," kata Juru Bicara Timnas AMIN, Billy David, kepada wartawan, Selasa (23/1/2024).

"Tetapi itu berarti pengelola mempersilahkan capres untuk justru memperkenalkan asetnya untuk edukasi politik," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mempersilakan capres lain, jika ingin menggunakan gedung yang serupa untuk kegiatan. Hanya saja, kata dia, Anies merupakan capres pertama yang ingin memanfaatkan gedung tersebut.

"Awalnya, juga sudah diperbolehkan berarti secara operasional perizinan tidak ada masalah, namun di tataran strategis di level yang lebih atas mungkin ada pertimbangan lain," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, ada dampak positif jika pasangan calon diberikan izin untuk menggelar acara di fasilitas TNI. Billy menyebut hal itu akan memberikan kesan baik terhadap aset TNI.

"TNI itu selalu bersama rakyat. Jangan ada kesan menghalangi rakyat untuk bertemu calon pemimpinnya apalagi untuk forum terbuka, untuk edukasi politik dan begitu banyaknya rakyat yang ingin datang," tuturnya.

Sementara itu, Jubir Timnas AMIN Mardani Ali Sera menegaskan jika pihaknya tidak arogan. Sebab, kata dia, Museum Diponegoro memang biasa digunakan untuk publik.

"Tidak ada yang arogan. Pertimbangannya memang itu biasa diguankan publik. Dan acara 'Desak Anies' berisi kampanye mendidik yang sehat. Bagaimanapun wajar jika pembatalan dilakukan H-1 pasti ada respon," tandasnya.

Sebelumnya, Habiburokhman menanggapi pencabutan izin acara 'Desak Anies' di Museum Diponegoro Sasana Wiratama, Yogyakarta. Habiburokhman meminta paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tak arogan pakai fasilitas TNI tersebut.

"Paslon AMIN jangan arogan dan memaksa pakai Museum Diponegoro yang jelas-jelas merupakan fasilitas TNI. Jangan karena berstatus paslon pilpres lantas konstitusi sesukanya diabaikan bahkan ditabrak. Apalagi setelah itu diikuti dengan narasi menjadi korban ketidakadilan," kata Habiburokhman dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/1).

Habiburokhman menjelaskan tindakan pemakaian fasilitas TNI untuk kampanye merupakan pelanggaran konstitusi. Habiburokhman mengkritik keras anggapan jika pencabutan izin itu merupakan bentuk ketidaknetralan TNI.

Simak Video 'Survei Charta: Prabowo-Gibran 42,2%, Ganjar-Mahfud 28 %, AMIN 26,7%':

[Gambas:Video 20detik]



(amw/dek)



Hide Ads