Tak hanya menguasai materi secara konseptual dan implementatif, lebih jauh Saleh menyebut Gibran mampu memaparkan visi-misi dan program dengan baik. Dia menilai penguasaan materi sangat terukur, dan aplikatif dalam menjawab tantangan zaman now.
"Kalau mau jujur, Gibran kan 'dikeroyok' juga kiri-kanan. Tetapi, dia mampu menjawab dan memberikan solusi atas persoalan yang disodorkan. Dia memang betul-betul siap," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (22/1/2024).
Wakil sekretaris TKN ini menuturkan Gibran tampil sangat baik, sehingga banyak orang yang mencari-cari kesalahannya. Dia mengatakan ini bukan kali pertama, melainkan pada debat sebelumnya paslon 02 juga diperlakukan demikian.
"Kalau di medsos, pagi ini yang dikejar malah soal etika. Padahal, Gibran itu sangat sopan. Menyalami semua kandidat yang lebih senior. Menundukkan badan sebagai bagian dari rasa hormat. Dan selama debat, Gibran sering sekali meminta maaf jika ada kalimat yang salah," terangnya.
Kalau soal etika, kata dia, paslon 01 dan 03 perlu disoal secara serius. Sebab, pada debat capres sebelumnya, mereka memvonis Prabowo dengan memberikan nilai yang sangat rendah.
Saleh yang juga mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menuturkan sikap seperti itu jauh lebih tidak beretika. Apalagi secara faktual, Prabowo adalah salah satu menteri terbaik yang diakui dan mendapat penghargaan dari negara-negara lain.
"Anies dan Ganjar kan memberi nilai sangat rendah. Tujuannya apa itu? Ya pasti untuk menjatuhkan. Untungnya Prabowo tenang. Tidak terpancing. Dihadapi dengan sabar," tuturnya.
"Karena itu, kalau ada yang menyatakan etika ke Gibran, tentu tidak pas. Sebab pada kenyataannya, Gibran sangat sopan. Bertanya sesuai topik dan tidak asal-asalan. Kalau ada yang tidak bisa jawab, itu bukan berarti yang bertanya tidak beretika. Itu hanya kelemahan lawan debat yang tidak siap," imbuhnya. (akd/ega)