Isu ini bermula dari postingan viral yang diunggah di media sosial X. Dalam postingan vital itu, sejumlah videotron yang menampilkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan disebut mendadak diturunkan.
Iklan berbentuk videotron ini tersebar di wilayah Jakarta dan Bekasi. Masih dalam postingan tersebut, disebutkan semestinya iklan terpasang selama seminggu ke depan sejak 15 Januari 2023, tetapi justru diturunkan dengan alasan sesuatu yang di luar kuasa.
"Sayangnya kami harus mengabarkan bahwa LED Ads yang telah dijadwalkan tayang selama seminggu (15-21 Januari 2024) di Bekasi dan Jakarta tidak dapat lanjut tayang di lokasi tersebut karena suatu hal yang di luar kuasa kami," ujar akun @olpprpject.
"Saat ini kami sedang mengupayakan solusi terbaik dengan pihak-pihak terkait. Humanies tidak perlu khawatir dan mohon dukungannya untuk menyertai kami dalam memaksimalkan project serta memberikan update secara berkala," sambungnya.
Anies Baswedan bahkan merespons hal tersebut, ia mulanya mengapresiasi pembuatan iklan videotron yang dilakukan secara mandiri. Anies menyadari ada sesuatu yang tak diharapkan terjadi.
"Apresiasi setingginya buat semua yang sudah jalankan dan dukung inisiatif luar biasa ini, walau berujung tidak seperti yang kita harapkan," kata Anies melalui akun X-nya.
Ia menyebut tekanan yang pihaknya terima tak sebesar dengan tekanan hidup yang dirasakan masyarakat. Ia meminta pendukungnya untuk sama-sama berjuang menghadapi tantangan.
"Tetap semangat, karena sebesar apapun tekanan yang kita terima, tidak ada apa-apanya dibanding tekanan hidup yang dijalani rakyat kebanyakan setiap hari. Jadi apapun tantangan yang kita temui dalam perjuangan untuk masyarakat Indonesia ini, ya kita hadapi, sama-sama," tutur Anies.
"Terima kasih semuanya, jaga kesehatan ya! Salam dari Sorong, Papua," imbuhnya.
Bawaslu Bekasi: Videotron Anies Di-take Down Pihak Mal
Kordinator divisi Penanganan Pelanggaran dan Data Informasi Bawaslu Kota Bekasi, Muhamad Sodikin buka suara mengenai penyebab iklan videotron Anies Baswedan diturunkan atau di-take down. Sodikin mengungkapkan videotron Anies diturunkan oleh pihak mal.
"Hasil penelusuran kami Bawaslu Kota Bekasi videotron tersebut di-take down oleh pihak Grand Mal Metropolitan," kata Sodikin saat dikonfirmasi, Sabtu (20/1/2024).
Sodikin menyampaikan hingga saat ini pihaknya belum menerima aduan terkait videotron tersebut.
"Sampai hari ini tidak ada laporan masuk terkait videotron ke (Bawaslu) Kota Bekasi," imbuhnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
Bawaslu Sebut Pihak Mal Turunkan Videotron karena Tak Sesuai Kesepakatan
Sodikin mengungkapkan videotron capres nomor urut 1 itu diturunkan pihak mal karena tidak sesuai dengan kesepakatan. Sebab, videotron menampilkan gambar Anies itu dinilai sebagai iklan politik.
"Infonya karena pihak mal Metropolitan keberatan karena ada menurut mereka itu iklan politik," kata Muhamad Sodikin.
Sodikin menuturkan pihak vendor menyewa lahan untuk pemasangan videotron. Namun setelah videotron ditampilkan ternyata tidak sesuai dengan kesepakatan yakni marketing produk bukan iklan politik.
"Pemilik videotron itu PT Esta Yudhatama selaku vendor, vendor tersebut menyewa lahan kepada pihak Metland. Nah, Grand Metropolitan mal ini masuknya di Metland Mas. Dalam perjanjian Antara PT Esta dan Metland hanya untuk marketing produk, tidak ada iklan politik," ujarnya.
Kata Pemprov DKI soal Videotron Anies Mendadak Diturunkan
Pemprov DKI turut merespons soal penurunan videotron Anies secara mendadak. Plt Kepala Diskominfotik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menerangkan bahwa videotron di Graha Mandiri itu dimiliki dan merupakan ranah swasta.
"Ini ranah swasta. Untuk kepemilikan dan pengelolaan, apakah oleh Graha Mandiri atau biro reklame swasta," kata Sigit saat dihubungi, Selasa (16/1/2024).
Terkait penurunan videotron, Sigit mempersilakan pihak terkait melapor ke Bawaslu. Dia menerangkan konten Pemilu memang diawasi Bawaslu.
"Untuk pelaporan, bukan ranah Diskominfotik. Karena terkait konten pemilu sebaiknya langsung ke Bawaslu saja," ujarnya.
Terpisah, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI akan memeriksa kebenaran terkait sejumlah videotron calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan yang mendadak diturunkan. Bawaslu RI akan meminta jajarannya di DKI Jakarta untuk berkoordinasi dengan Pemprov DKI.
"Kita lagi perintahkan Bawaslu DKI untuk koordinasi dengan Pemprov untuk menelusuri, apakah benar? Tiba -tiba pihak ketiganya 'nggak', kata pihak ketiganya 'saya gak bisa masang udah putus kontrak', ya monggo aja," kata Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (17/1/2024).
Pihaknya juga akan memeriksa terkait perizinan pemasangan videotron tersebut. Bagja menuturkan pemasangan videotron berkaitan dengan pihak ketiga.
"Nanti kita lihat dong, kan kalau semua, pertanyaannya seandainya. Nanti kita lihat," ujarnya.
(taa/azh)