Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur MH Said Abdullah mengatakan partainya akan terus memperjuangkan kesejahteraan rakyat kecil atau wong cilik. Hal ini disampaikannya menyikapi perkataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, saat meresmikan Taman Pemuda Soekarno di Kabupaten Ngawi, Jumat (19/1).
Said menyebut pernyataan Puan yang mengajak rakyat untuk tidak melupakan sejarah dan berpihak kepada wong cilik, harus terus diperjuangkan dan tetap menjadi konsen pemerintah.
"Karena bagi saya itu legacy DPR dan pemerintah. Kita bersama-sama berkepentingan kemiskinan ekstrem nol persen. Saat ini hanya 1,2 persen yang tercapai," kata Said dalam keterangannya, Sabtu (20/1/2024)..
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan itulah yang kami perjuangkan. Itulah nasib wong cilik yang tidak boleh kita lupakan, tidak boleh kita tinggalkan. Hati, rasa, pikiran kita selalu tertuju kepada wong cilik," lanjutnya.
Ketua Banggar DPR RI ini pun mengungkapkan PDI Perjuangan juga terus mengingatkan agar jangan sekali-kali melupakan sejarah atau Jasmerah.
"Karena memang akar dari PDI Perjuangan itu adalah wong cilik, kaum sandal jepit, kaum Marhaen," paparnya.
Oleh karena itu, ungkap Said, wong cilik kerap menjadi perhatian Puan sehingga terus-menerus ditumbuhkembangkan.
"Tingkat kemiskinan tahun demi tahun akan kita tekan sedemikian rupa hingga tingkat kemiskinan kita menurun," ucapnya.
Sementara itu saat meresmikan Taman Pemuda Soekarno di Jalan Ring Road barat, Ngronggi, Kabupaten Ngawi, Puan mengingatkan pentingnya menghargai dan melestarikan sejarah sehingga generasi penerus tidak melupakan para pendiri bangsa. Salah satunya tentang sejarah tokoh proklamator Indonesia, Presiden pertama RI Bung Karno.
"Selama kita tidak bisa menghargai para pendahulu kita, para pahlawan kita, maka bangsa ini akan seperti bangsa yang lupa kacang akan kulitnya," tutur Puan.
Dalam pidatonya, Puan memaparkan sejarah Bung Karno yang juga berpihak kepada wong cilik.
"Ajaran agar selalu berpihak kepada wong cilik, kepada wong cilik, kepada wong cilik. Kenapa wong ciliknya saya sebut tiga kali, karena memang kita harus selalu berpihak kepada wong cilik, rakyatnya Indonesia, masyarakatnya Indonesia," tegasnya.
Di sisi lain, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengungkapkan pembuatan Taman Pemuda Soekarno merupakan bentuk pemberian wadah bagi kalangan muda. Adapun adanya kawasan tersebut menjadi ruang silaturahmi, bertukar pikiran generasi muda.
"Kita ingin kohesi sosial pemuda terjalin di Taman Pemuda Soekarno," jelas Ony.
Ony menjelaskan pembangunan tahap pertama baru menyelesaikan patung Bung Karno yang mengarahkan telunjuk jari ke arah Gunung Lawu, berikut taman di bagian depan. Adapun arah tunjuk jari Bung Karno memiliki makna filosofis.
"Gunung Lawu sebagai lambang kekuatan, dan memberi manfaat. Kita ingin menunjukkan, bahwa pemuda bisa menjadi pribadi yang kuat dan senantiasa memberikan manfaat seluas-luasnya," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam peresmian Taman Pemuda Soekarno, turut hadir Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Anggota Fraksi PDIP DPR RI Sri Rahayu, dan Johan Budi Sapto Pribowo, Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono, serta Wabup Dwi Rianto Jatmiko
Hadir juga Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim Sri Untari Bisowarno, dan Wakil Ketua Bidang (Wakabid) Kehormatan DPD Jatim Budi Sulistyono.
(prf/ega)