Prabowo Bicara 2 Langkah Upaya untuk Berantas Korupsi

Prabowo Bicara 2 Langkah Upaya untuk Berantas Korupsi

Firda Cynthia Anggrainy - detikNews
Rabu, 17 Jan 2024 23:09 WIB
Tiga pasangan capres-cawapres, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD memaparkan program antikorupsi. Hal tersebut berlangsung dalam acara Penguatan Antikorupsi Berintegritas (Paku Integritas) untuk capres-cawapres 2024 di gedung KPK, Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Ari Saputra).
Jakarta -

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menekankan dua langkah dalam upaya memberantas korupsi. Dua langkah itu yakni menggunakan pendekatan sistemik dan kehendak politik (political will).

Hal ini disampaikan Prabowo dalam acara PAKU Integritas di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu (17/1/2024). Seluruh capres dan cawapres hadir dalam acara tersebut.

"Semua upaya yang sudah disampaikan oleh KPK harus kita dukung, dan saya bertekad untuk mendukung dan manakala saya nanti bersama saudara Gibran menerima mandat dari rakyat, saya bertekad untuk memimpin upaya pemberantasan korupsi dengan sungguh-sungguh dan total, saudara-saudara sekalian," kata Prabowo disambut tepuk tangan hadirin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prabowo mengutarakan pandangannya soal pentingnya pendekatan sistemik dan realistis dalam memberantas korupsi. Pendekatan realistis, kata Prabowo, bisa dengan mengatur kualitas hidup para penyelenggara negara.

"Pendekatan yang sudah dilakukan itu sudah benar. Pendekatan pendidikan, kemudian pencegahan dan penindakan. Itu sudah benar dan harus kita tingkatkan tetapi saya memandangnya dari segi sistemik, dari segi realisme," kata Prabowo.

ADVERTISEMENT

"Jadi menurut pandangan saya, kita harus dengan secara realistis mengatur kualitas hidup semua pengambil-pengambil keputusan yang mengendalikan roda pemerintahan terutama yang memegang anggaran besar. Kualitas hidupnya ini harus dijamin dan diperbaiki," lanjutnya.

Selanjutnya, Prabowo menerangkan langkah pendekatan sistemik dalam mengatasi masalah korupsi. Dia mencontohkan dirinya sebagai Menteri Pertahanan berupaya menaikkan jabatan bagi penyelenggara negara dengan tanggung jawab besar agar berbeda dengan pejabat yang memiliki porsi tanggung jawab di bawahnya.

"Sebagai contoh, pejabat yang mengendalikan agar anggaran kontrak-kontrak besar itu diperlakukan sama dengan pejabat yang tidak punya tanggung jawab sebesar itu," kata Prabowo.

"Ini saya melihat sehari-hari di lingkungan tanggung jawab saya. Di Kementerian Pertahanan ada pejabat yang mengendalikan triliunan dalam kontrak kontrak, pangkatnya sama dengan pejabat yang kerjanya rutin. Ini saya ajukan sudah 2-3 tahun untuk jabatanya dinaikkan. Mungkin tidak segi gaji tapi dari segi penghormatan saya mengusulkan jabatan jabatan yang mengendalikan anggaran begitu besar, bintang tiga," lanjut dia.

Prabowo mengaku telah berupaya melakukan kebijakan secara sistemik dengan menaikkan pangkat bagi pejabat dengan tanggung jawab yang lebih besar. Namun dia mengeluhkan sistem birokrasi yang masih menghambat.

"Tapi sampai sekarang mungkin birokrasi dan sebagainya masih belum tembus. Jadi, sistemik pendekatan," kata dia.

Kedua, lanjut Prabowo, dengan menggunakan langkah political will. Dia menekankan pentingnya pemimpin memberikan contoh aksi antikorupsi agar rasuah tak ditoleransi oleh para bawahan.

"Yang kedua, menurut saya adalah kehendak politik, political will. Tadi saya sependapat dengan Pak Anies tadi, harus dari atas, political will, kehendak politik untuk menengakkan pemberantasan korupsi dan Ing Ngarso Sung Tulodo, memberi contoh," katanya.

"Pengalaman saya di tentara kalau pemimpin memberi contoh yang jelek, anak buahnya lebih jelek lagi. Jadi kita selalu harus memimpin dari depan, transparan, dan kita harus selalu menegakkan.Walaupun mungkin berat," lanjut dia.

(fca/aik)



Hide Ads