Poltracking: Seolah Jokowi Defacto Keluar dari PDIP

Poltracking: Seolah Jokowi Defacto Keluar dari PDIP

Elvan Dany Sutrisno - detikNews
Selasa, 16 Jan 2024 17:02 WIB
Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR di Hotel Bidakara, Jaksel, Kamis (9/6/2022).
Foto: Direktur Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR. (dok. detikcom)
Jakarta -

Mundurnya loyalis PDIP Maruarar Sirait dan gerbongnya mengancam suara PDIP. Sekaligus juga sebagai pertanda makin memanasnya hubungan Jokowi dan PDIP.

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menilai Maruarar memutuskan keluar dari PDI Perjuangan merupakan pilihan politik yang realistis. Maruarar dinilai lebih nyaman bersama dengan Presiden Jokowi.

"Orang-orang seperti Ara (sapaan akrab Maruarar) merupakan figur yang punya gerbong politik. Artinya bergesernya Ara, bisa juga diikuti oleh kader lainnya dan kalau eskalasinya berlanjut tentu akan berpotensi mengancam menurunkan suara partai. Ini yang harus diantisipasi oleh PDI Perjuangan," kata Hanta Yuda kepada wartawan (16/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, peristiwa mundurnya Ara ini juga menandai eskalasi konflik PDI Perjuangan vs Jokowi yang semakin memanas. "Seolah mempertegas secara dejure Jokowi kader namun secara defacto Jokowi telah 'keluar' dari PDI Perjuangan dengan membawa gerbong-gerbong terkuatnya," katanya.

Dalam konteks politik elektoral, menurut Hanta Yuda, dinamika ini memungkinkan pergeseran kekuatan partai politik sekaligus berimplikasi pada hasil Pileg 2024. Ada potensi PDI Perjuangan akan bergeser posisinya.

ADVERTISEMENT

"Peristiwa ini sekaligus alarm bagi PDI Perjuangan supaya semakin massif melakukan kerja politik untuk memenangkan Pileg 2024," tegasnya.

Simak Video 'Kader PDIP Majalengka Kompak Mundur: Ikut Arah Politik Jokowi-Maruarar':

[Gambas:Video 20detik]



(van/gbr)



Hide Ads