TKN Nilai Statemen JK soal 'Kawan Marah' Tak Relevan dalam Diplomasi Modern

TKN Nilai Statemen JK soal 'Kawan Marah' Tak Relevan dalam Diplomasi Modern

Muhammad Lugas Pribady - detikNews
Minggu, 14 Jan 2024 22:23 WIB
Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko mengungkap, untuk membangun 10 kota menjadi kota industri teknologi, membutuhkan dana yang cukup besar.
Foto: detikcom/Aulia Damayanti
Jakarta -

Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko menilai pernyataan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) soal ditonjok kepala negara itu tidak relevan dalam diplomasi modern saat ini. Dirinya menyebut tidak ada pemimpin negara yang tonjok-tonjokan di depan umum.

"Rupanya Pak JK tidak memahami bahwa tak pernah ada pemimpin negara yang tonjok-tonjokan di depan umum, atau bahkan ruang tertutup," ungkap Budiman dalam keterangan tertulis, Minggu (14/1/2024).

Lantas ia mencontohkan 2 pemimpin negara super power yakni Amerika Serikat (AS) dan China. Sebut Budiman, Joe Biden dan Xi Jinping kerap bersitegang panas namun tetap bisa bersahabat saat bertemu langsung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Begitu juga Joe Biden pernah ngecap Xi Jinping sebagai diktator. Tapi saat jumpa, mereka senyum-senyum saja," jelasnya.

Bagi dirinya, bahkan ucapan JK itu tak pernah terjadi dalam diplomasi di zaman sebelumnya.

ADVERTISEMENT

"Bung Karno kalau pidato suka bilang 'sontoloyo' ke negara-negara barat, tapi tak pernah tonjok-tonjokan dengan Presiden AS sekalipun," kata Budiman.

Lebih lanjut, Budiman menjelaskan diantara pemimpin dunia saat ini lebih mengedepankan sikap yang elegan dan persaingan global.

"Ada sikap elegan antar pemimpin negara, sesengit apapun mereka bermusuhan. Karena yang dihargai pada akhirnya adalah kekuatan dan daya tawar negara-negara yang mereka pimpin," pungkas Budiman.

Sebelumnya, Jusuf Kalla juga mengibaratkan pemimpin sebagai sopir kendaraan. Lalu, JK juga mengatakan untuk masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang emosional.

"Kalau pilih sopir, jelas yang tahu arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah bisa-bisa menabrak nanti," tutur JK.

Ucapan tersebut keluar saat JK mendampingi cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar dalam acara 'Dialog Kebangsaan dan Kewirausahaan' yang digelar di Namira Syariah Hotel Surabaya, Jawa Timur (10/1).

"Kalau kawan kita yang satu marah terus, bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain, bisa ditonjok kepala negara lain," ujar politikus senior Partai Golkar itu.

Simak juga Video: Hasto Senada sama JK soal 'Kawan Marah-marah': Gimana Jadi Pemimpin yang Baik?

[Gambas:Video 20detik]



(akn/ega)



Hide Ads