TKN Soroti 16 Potensi Kecurangan Pemilu, Begini Respons Anies

TKN Soroti 16 Potensi Kecurangan Pemilu, Begini Respons Anies

Rumondang Naibaho - detikNews
Sabtu, 13 Jan 2024 11:30 WIB
Anies Baswedan usai menghadiri acara Dhaup Ageng di Pura Pakualaman, Jogja, Rabu (10/1/2024).
Anies Baswedan. (Jauh Hari Wawan S/detikJogja)
Jakarta -

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming menyoroti 16 poin potensi dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Anies menyerahkan penilaian tersebut kepada Bawaslu sebagai pengawas.

"Ya nanti Bawaslu akan menilai, apapun laporan, kan siapa saja berhak melaporkan," kata Anies kepada wartawan di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (13/1/2024) dini hari.

Kendati begitu Anies berharap Bawaslu bisa komperhensif dalam menilai dan memutuskan. "Saya yakin Bawaslu pasti akan menggunakan objektivitas, merujuk kepada aturan dan nanti memutuskan seperti apa langkahnya," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih jauh, Anies menyatakan, saat ini hanya fokus kepada kampanye AMIN. AMIN, kata Anies, fokus pada persoalan persoalan yang ada pada keluarga.

"Mulai dari sulitnya lapangan pekerjaan. Biaya hidup yang mahal, itu yang menjadi fokus kami," jelas Anies.

ADVERTISEMENT

"Silakan kontestan lain melakukan pembagian apapun, kami konsentrasi kepada mengubah nasib keluarga keluarga di Indonesia supaya bisa hidup lebih leluasa. Bisa punya tabungan dan bisa merasakan kebahagiaan. Itulah fokus kita," pungkasnya.

TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebelumnya menyoroti potensi dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan kubu rivalnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Wakil Ketua TKN Habiburokhman memaparkan outlook dugaan kecurangan itu pada 16 kasus.

Hal ini disampaikan dalam konferensi pers 'Outlook Dugaan Kecurangan dan Indikasi Upaya Penggagalan Pemilu 2024 Bersama Tim Advokasi TKN' di Media Center TKN, Jalan Sriwijaya No 16, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

"Dalam beberapa hari ini kami mendapat masukan dari masyarakat ya, yang mendeteksi adanya rencana atau potensi untuk menggagalkan Pemilu 2024. Rencana penggagalan itu dilakukan setidaknya dengan beberapa langkah berikut. Yang pertama adalah penyebaran koran gelap 'Achtung' yang sangat masif di berbagai kota besar yang isinya adalah fitnah," kata Habiburokhman.

"Yang kedua, yang disampaikan masyarakat kepada kami dicurigai sebagai gerakan untuk menggagalkan pemilu adalah adanya hasutan kepada mahasiswa untuk turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi, menentang politik dinasti dan membangun narasi soal pelanggaran HAM, menangkap para pelanggar HAM," imbuhnya.

Simak juga 'Saat Timnas AMIN Deklarasikan Satgas Pemantau TPS, Awasi Kecurangan Pemilu':

[Gambas:Video 20detik]



(ond/rfs)



Hide Ads