Ketua Umum Partai Demokrat (Ketum PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik terbarunya. AHY mengulas Ketua Majelis Tinggi PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hingga tetap perjuangkan perubahan dan perbaikan.
Pidato politik itu disampaikan AHY di tengah kegiatan kampanyenya di Jawa Barat, Jumat (12/1). AHY menyebut dalam pidato politiknya itu dihadiri petani, nelayan, guru honorer, pelaku dunia usaha, pelaku UMKM, buruh, ibu rumah tangga, veteran, seniman, dan dari kalangan profesi lainnya, serta para pelajar dan mahasiswa.
1. SBY Bak Kresna
Dalam pidato politiknya, AHY menyapa SBY yang juga hadir dalam ruangan itu. AHY menganggap SBY sebagai tokoh dalam pewayangan yakni Kresna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hadir pula bersama kami, Presiden Republik Indonesia ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Bagi kami, Pak SBY seperti Kresna dalam tokoh pewayangan; sebagai pengayom dan pelindung," ujarnya.
"Kresna merupakan tokoh pemelihara perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan," lanjut AHY.
2. Era SBY Gaji ASN-TNI/Polri Naik 9 Kali
AHY menjabarkan kesuksesan Presiden RI ke-6 SBY. Menurutnya, selama SBY memerintah pada 2004 hingga 2014, tak hanya pembangunan fisik tapi juga mencangkup soal kenaikan gaji aparatur sipil negara (ASN) hingga TNI dan Polri.
"Bandara Kuala Namu di Sumatera Utara; dan Bandara Sepinggan di Kalimantan Timur; Jalan Kelok Sembilan di Sumatera Barat; Jembatan Suramadu di Jawa Timur; serta Jalan Tol Bali-Mandara di Bali; adalah beberapa contoh pembangunan infrastruktur di era SBY," kata AHY.
"Selain infrastruktur transportasi, ruang fiskal negara saat itu, memungkinkan untuk membangun infrastruktur di bidang energi, infrastruktur pendidikan dan kesehatan, serta modernisasi besar-besaran alutsista TNI dan Polri," ujarnya.
Menurut AHY, SBY tak meninggalkan aspek manusia. Menurutnya, selama 10 tahun menjabat, SBY menaikkan gaji ASN hingga TNI/Polri sebanyak 9 kali.
"Namun, pembangunan aspek manusia tidak ditinggalkan. Buktinya, gaji ASN, Guru, TNI, Polri dan pensiunan naik setiap tahunnya. Selama 10 tahun, kenaikan gaji terjadi 9 kali, dengan total kenaikan 112%," katanya.
3. Tegaskan Demokrat Tetap Perjuangkan Perubahan-Perbaikan
AHY mengaku menerima pertanyaan dari masyarakat saat berkunjung ke beragam daerah. Menurutnya, masyarakat bertanya apakah Demokrat masih tetap memperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan usai mendukung calon presiden Prabowo Subianto.
"Muncul pertanyaan dari masyarakat, apakah Demokrat masih bisa memeperjuangkan agenda perubahan dan perbaikan. Seraya melanjutkan yang sudah baik. Sementara tidak ada kader Demokrat yang menjadi calon presiden dan calon wakil presiden," kata AYH.
AHY menyatakan bahwa agenda perubahan dan perbaikan masih dilakukan meski Demokrat saat ini berkoalisi dengan partai pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dia pun menyinggung semua koalisi capres ada partai pendukung pemerintah Jokowi.
"Jawabannya tetap bisa dilaksanakan, karena faktanya, hampir di semua koalisi ada unsur pemerintahan, dan unsur di luar pemerintahan, artinya posisi kita sama saja," ucapnya.