"Kita sama, agama lain juga kalau ada spesifikasinya sama mengajar ya misalnya, agama Hindu, ngajar kok dengan pengabdian tidak ada yang gaji, ya kita bayar," kata Mahfud di Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).
Mahfud menurutkan nantinya guru agama akan didata berapa jam mengajar dalam sepekan. Mahfud mengatakan apabila masih ada guru agama yang dibayar secara sukarela akan didaftarkan untuk mendapatkan gaji.
"Ngajarnya di mana, berapa jam seminggu, itu kan penghasilan minimal yang harus diberikan berapa. Kalau Kristen misalnya, sama, kalau ada sekolah-sekolah Kristen begitu, kalau ndak ada yang gaji karena kesukarelaan kita daftar, meskipun kalau Kristen biasanya dananya sudah diatur ya untuk setiap misionaris ya," ujarnya.
Sebelumnya saat mengunjungi Madura, Mahfud Md memaparkan sejumlah program yang akan dijalankan bersama capres Ganjar Pranowo, salah satunya terkait penghasilan tetap untuk guru ngaji dan marbot. Mahfud mengatakan penghasilan tetap itu nantinya tidak seperti bantuan langsung tunai (BLT) Rp 300 ribu.
"Kami punya program, besok guru-guru madrasah ini, guru-guru ngaji, marbot-marbot masjid itu harus dicarikan penghasilan yang tetap. Bukan sekadar BLT Rp 300 ribu sebulan, seberapa itu. Dan ndak ndelok juga, ndak ndelok itu nggak kebagian," kata Mahfud di acara Halaqoh Kebangsaan Ulama dan Tokoh Masuarakat se-Madura di Ponpes Darul Ulum Al Wahidiyah 2, Omben, Sampang, Madura, Kamis (11/1).
Menurut Mahfud penerima BLT kerap kali salah sasaran. Dia mengatakan kerap ada kesalahan terkait administrasi pendataan penerima BLT.
"Itu BLT-BLT itu kadang kala salah sasaran, karena administrasi kependudukannya salah orang, ada yang dapat dua kali, yang seharusnya dapat nggak dapat. Yang pejabat daftar dapat. Ada orang mati juga masih didaftarkan itu diambil oleh petugas biasanya," ujarnya.
Simak juga 'Ganjar Akan Siapkan Rp 4 T untuk Insentif Guru Agama':
(dek/lir)