Survei dari lembaga riset internasional Ipsos Public Affairs menyatakan Partai Demokrat meraup elektabilitas 3 persen jelang Pemilu 2024. Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat, Andi Arief, merespons survei tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kamis (11/1/2024), Andi Arief menyatakan enggan terlalu banyak mengomentari hasil survei. Andi Arief menyebut respons yang tepat menyikapi hasil survei yakni mempelajari lembaga, metodologi hingga periode atau deret waktu dari survei.
"Survei jangan dikomentari, kita pelajari aja lembaganya, metodologinya dan time seriesnya," kata Andi Arief.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei Ipsos yang terbaru dilakukan pada periode 27 Desember 2023-5 Januari 2024. Total ada 2.000 responden yang tersebar di 34 provinsi dalam survei ini. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan menggunakan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan system Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Sampel diambil dengan teknik multi stage random sampling. Margin of error survei ini +- 2,19% dengan tingkat kepercayaan 95%.
"Secara berturut-turut partai politik yang berpotensi masuk parlemen adalah Partai Gerindra yang mencapai elektabilitas hingga 27%; disusul PDI Perjuangan sebesar 21%, Golkar 8%, PKB 7%, PKS 7%, NasDem 6%, PAN 4%, Demokrat 3%. Posisi PPP dan PSI masih belum aman karena kini turun dibanding survei sebelumnya," ujar Deputy Director Ipsos Public Affairs, Sukma Widyanti, dalam keterangannya.
Berikut lengkap hasil data survei elektabilitas partai politik:
Gerindra 27%
PDIP 21%
Golkar 8%
PKB 7%
PKS 7%
NasDem 6%
PAN 4%
Demokrat 3%
PPP 1%
PSI 1%
Tidak tahu 13%