Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyambut baik rencana pemerintah mempercepat pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di sepanjang kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa dengan membentuk satgas. Diketahui, rencana pembentukan satgas percepatan pembangunan ini disampaikan Menteri Pertahanan yang juga capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.
"Oh iya saya kira ide bagus ya. Pak Prabowo yg menyampaikan?" kata Ganjar Pranowo di Tegal, Jawa Tengah, Kamis (11/1/2024).
Ganjar menuturkan dirinya dan Prabowo satu guru dalam hal tersebut, "Kayaknya memang dia satu guru dengan saya," ucap Ganjar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ganjar menyatakan sikap saling dukung atas rencana tersebut. Ganjar menuturkan rencana itu sama seperti rencananya, dan tak merasa dicontek.
"Nggak (merasa dicontek-red) dong , saling mendukung. Kan positif toh. Kan beliau (Prabowo-red) kemarin sampai tiga kali ya sama terus sama saya," ujarnya.
Dia menilai Prabowo ingin percepatan pembangunan giant sea wall di sepanjang Pantura untuk memperkuat pertahanan laut. Menurutnya, rencana pembangunan itu penting, dan perhitungannya harus dilakukan dengan cermat.
"Ya nggak apa-apa, mungkin dia untuk pertahanan laut kan. Tapi memang benar dari sisi ketahanan itu penting, karena kalau kemudian itu bisa diamankan, ya kita semua berpikir, saya terima kasih kalau bisa kita mendapatkan dukungan. Cuman apakah bentuknya giant sea wall atau di beberapa titik, itu lebih ke organik," jelas Ganjar.
Ganjar menyebut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono sudah mengerjakan hal tersebut. Dia pun memuji hasil pekerjaan Basuki.
"Karena kami pernah bekerja sama cukup lama dengan Belanda, apalagi di Demak, terus kemudian sedikit Tegal, dan Kota Pekalongan sama Kabupaten Pekalongan agak panjang. Pak Basuki sudah mengerjakan itu, bagus banget itu. Tapi memang perhitungannya musti serius betul itu," tuturnya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya.
Lihat juga Video: Respons Ganjar hingga Ahok soal Absennya Jokowi di HUT PDIP
Sebelumnya diberitakan, pemerintah berencana membentuk satuan tugas atau task force untuk mempercepat pembangunan giant sea wall atau tanggul laut raksasa di sepanjang kawasan Pantai Utara (Pantura) Jawa. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto usai Seminar Nasional Giant Sea Wall yang baru saja diselenggarakan Kementerian Perekonomian.
"Intinya Menko Perekonomian dan beberapa menteri lainnya sepakat, kita akan membentuk task force atau kelompok kerja untuk mengatasi dan mempercepat persiapan-persiapan ke arah sini," kata Prabowo di Kempinski Ballroom, Jakarta Pusat, Rabu (10/1).
Prabowo mengatakan, proyek ini penting dalam melindungi Pantura Jawa dari ancaman banjir rob. Hal ini sejalan dengan kondisi land subsidence atau penurunan permukaan tanah yang terus terjadi di Pantura Jawa.
"Tadi dari berbagai lembaga, kementerian, menggarisbawahi ancaman yang sangat besar yaitu penurunan permukaan tanah karena kondisi geologi dan juga karena arus yang kuat dari utara, dari laut-laut di utara kita, naiknya permukaan laut," ujarnya.
"Jadi kesimpulan sementara yang kita dengar dari seminar ini bahwa memang giant sea wall ini harus segera kita mulai untuk mengatasinya," sambungnya.
Di samping itu, dalam paparannya di seminar tersebut, Prabowo mengungkapkan butuh anggaran US$ 50-60 miliar untuk membangun giant sea wall. Menurutnya proyek ini penting untuk segera dieksekusi.
"Untuk fase pertama saja Rp 146 triliun. Saya dengar itu akan memakan US$ 50-60 miliar. Ini bukan masalah bisa atau tidak bisa, kalau tidak pantai Utara akan tenggelam," ujarnya, dalam paparannya.
(mib/aud)