Jubir TPN Ganjar-Mahfud, Pangeran Siahaan, mengaku heran terhadap fenomena yang belakangan terjadi di media sosial. Dia mengatakan, pascadebat, banyak masyarakat yang mengungkapkan kesedihan lantaran debat ketiga Pilpres 2024 didominasi oleh serangan personal.
"Jadi memang kita melihat sebuah fenomena yang saya rasa cukup ajaib ya. Saya sudah terbiasa ngelihat ada pendukung tim sepakbola kalah, terus nangis. Saya baru kali ini melihat ada pendukung tim capres kalah debat, terus nangis. Bahkan bukan kalah pemilu ya, ini kalah debat. Jadi ini menurut saya sebuah fenomena yang sangat-sangat ajaib ya," kata Pangeran di media center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Rabu (10/1/2024).
Pangeran menjelaskan melihat fenomena ini sebagai strategi kampanye baru melalui media sosial. Namun dia merasa gambaran ini membuat sistem demokrasi tidak maju.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi dulu misalnya ya, kalau dulu itu yang namanya spin dokter politik itu akan nge-brief teman-teman media, akan nge-brief framing-nya kayak gimana, headline-nya kayak gimana, lead-nya kayak gimana, publish. Sekarang yang di-brief adalah kumpulan buzzer, kumpulan account-account social media, yang orang beneran gitu ya," jelas Pangeran.
"Nah, ini satu hal yang tentu saja kalau ditanya ya sah-sah saja dilakukan? Ya sah-sah saja sebenarnya. Ethical atau nggak, saya rasa bisa diperdebatkan. Tapi ini satu fenomena yang saya rasa tidak membantu level pemilu demokrasi kita naik kelas," sambungnya.
Dia menilai dalam sebuah debat tidak perlu sampai membawa perasaan. Menurutnya, yang penting adalah sebuah fakta serta kebenaran yang disampaikan.
"Kalau di belahan bumi yang lain itu biasanya kalau di debat politik yang lagi lazim dibicarakan adalah facts don't care about your feelings. Jadi fakta dan kebenaran itu nggak peduli. Perasaan Anda gimana? Fakta ya fakta, kebenaran ya kebenaran. Nggak ada urusan sama perasaan," ungkap Pangeran.
"Nah, ini kebalikan kalau yang sedang terjadi pascadebat capres kemarin. Ini adalah feelings, our feelings don't care about your facts. Jadi perasaan kita nggak peduli ya fakta yang Anda kemukakan gimana, datanya gimana. Kalau menurut kami, kami sedih ya, kami sedih. Kami mau nangis, kami nangis," pungkasnya.
Simak Video 'Ramai, Reaksi Menangis di Medsos Pascadebat Capres':