HUT PDIP, Megawati Ungkit Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali

HUT PDIP, Megawati Ungkit Penganiayaan Relawan Ganjar di Boyolali

Anggi Muliawati - detikNews
Rabu, 10 Jan 2024 11:38 WIB
Jakarta - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menyoroti sejumlah kasus hukum menyangkut gelaran Pemilu 2024. Megawati menyoroti kasus pemukulan relawan Ganjar Pranowo yang terjadi di Boyolali di Jawa Tengah.

HUT ke-51 PDIP digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (10/1/2024). Megawati awalnya menyinggung soal kasus kekerasan terhadap warga.

"Emang rakyat mau kamu pentungin? Penjajahan boleh kamu tembak, tapi kalau rakyat, no, no, no. Ingat loh. Ini saya masukan message saya, dan harus tahu siapa yang melakukan hal-hal seperti itu. Ini adalah negara merdeka dan berdaulat, Saudara-saudara," kata Megawati.

Megawati menegaskan kekuasaan berada di tangan rakyat. Megawati mengingatkan TNI, Polri, dan aparatur sipil negara harus menjaga prinsip netralitas.

"Emang pelor mau ditembakin ke rakyat? Emangnya itu rakyat sopo? Apa gitu? Ya nggaklah," ujar Megawati.

Megawati kemudian mengulas perbincangannya dengan pakar pertahanan Connie Rahakundini Bakrie. Megawati mempertanyakan soal aksi jenderal.

"Saya bilang sama beliau, emangnya kalau sudah jadi jenderal itu keren? Dia kalau nggak ada yang 'siap' sampai kayak gitu, sampai kan nahan napas gitu, saya lihatin aja. Aduh, yang namanya prajurit, tamtama, itu disuruh ngikutin, kalau nggak ngikutin katanya subordinat, ya saya bilang kasihan, emangnya bukan manusia? Ya manusialah," ujarnya.

Megawati kembali menegaskan bahwa TNI terikat sumpah Sapta Marga, Polri sumpah Tribrata, dan ASN dengan sumpah jabatan. Megawati selanjutnya menyinggung kasus kekerasan terhadap relawan Ganjar di Boyolali.

"Yang salah itu siapa sih? Ketika kasus Boyolali, dan saya sampai mikir. Sebenarnya apa toh yang ada di dalam batin dan pikiran mereka? Kok enak aja rakyat dibegituin?" ucapnya.

Megawati menilai saat ini anak muda tampil menujukan dirinya seperti jagoan. Namun Megawati mengingatkan anak muda juga masyarakat yang dibesarkan orang tuanya sehingga tak boleh main dipukuli.

"Loh apa nggak tahu, kan sekarang anak muda senang banget pakai motor breng-breng, gitu loh, knalpotnya dicopot. Kan itu sebenarnya menunjukkan, ya namanya juga anak muda, mau sok jagoan gitu. Loh kok aih, saya bilang enak men ya, sampai bonyok gitu saya lihat yang dipukuli," imbuhnya. (rfs/imk)




Hide Ads