Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno menyoroti debat ketiga pemilihan presiden (Pilpres) yang telah berlangsung pada Minggu (7/1) kemarin. Sandiaga menginginkan format debat yang dapat mempersatukan antarpasangan calon.
"Demokrasi kita itu dibangun berdasarkan sebuah semangat yang mempersatukan kita. Dan kita boleh berbeda pilihan, tapi tidak pernah kita saling menjatuhkan atau punya ide untuk memecah belah," kata Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (9/1/2024).
Sandiaga menyinggung soal format debat yang menyatu dengan masyarakat secara sarasehan. Menurutnya hal itu lebih berkah dibanding paslon harus saling serang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Justru format yang PPP ingin ke depankan adalah format yang justru mempersatukan dan mempercepat pembangunan. Format-format sarasehan, format-format duduk di tengah-tengah masyarakat ini mungkin format yang jauh lebih barokah dibandingkan dengan format riuh rendah dengan saling memojokkan dan saling menyerang," katanya.
Ia menyebut hal itu sempat ia usulkan pada 2019. Ia menyebut sempat terganggu dengan aksi pendukung kala ia menyampaikan gagasan.
"Saya lebih setuju pola sarasehan duduk lesehan di tengah-tengah masyarakat yang ingin mendapatkan pendalaman mengenai gagasan, nah itu yang saya sudah usulkan di 2019," ujar Sandiaga.
"Saya sempat terganggu di 2017 karena ulah dari para suporter yang sepertinya mengganggu konsentrasi dengan memberikan yel-yel atau loncat-loncat menutupi waktu yang saat itu ditaruh tepat di belakang. Jadi menurut saya pola pola yang lebih saling menghormati, yang memberikan ruang dan kita mendalami gagasan kita," sambungnya.
Ia menginginkan format debat tak dibatasi seperti saat ini, ia mengusulkan masyarakat luas dilibatkan dalam pembahasan tentang gagasan dan visi-misi.
"Jika format debat itu mau ditampilkan alangkah baiknya bukan dalam bentuk format yang seperti sekarang tapi justru ada di dalam format public lecture atau studium generale di mana yang hadir itu bukan masyarakat luas tapi masyarakat yang memang spesifik ingin menguasai dari topik-topik yang diperdebatkan," ujar Sandiaga.
"Tapi kalau masyarakat luas yang ingin membutuhkan pendalaman gagasan itu harus di dalam sebuah konsep yang lebih Indonesia, sangat dekat dengan nilai luhur Indonesia," pungkasnya.
Simak Video 'Pakar: Rahasia Negara Mana yang Akan Dibongkar Anies atau Ganjar?':