PDIP Minta Prabowo Koreksi soal Bung Karno Pakai Alat Bekas Saat Irian Barat

PDIP Minta Prabowo Koreksi soal Bung Karno Pakai Alat Bekas Saat Irian Barat

Anggi Muliawati - detikNews
Selasa, 09 Jan 2024 09:48 WIB
Hasto Kristiyanto. (Anggi Muliawati/detikcom).
Foto: Hasto Kristiyanto (kiri)-(Anggi Muliawati/detikcom).
Jakarta -

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta capres nomor urut 2 Prabowo Subianto melakukan koreksi terhadap pernyataannya di debat ketiga Pilpres 2024 terkait penggunaan alat bekas saat operasi Irian Barat di era Presiden Sukarno (Bung Karno). Dia mengatakan hal itu tidak benar.

Hal itu disampaikan Hasto dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/1/2024). Hasto menilai pernyataan Prabowo perlu dikoreksi.

"Jadi, tidak ada yang bekas sehingga kami harapkan Pak Prabowo melakukan koreksi atas pernyataannya tadi malam," kata Hasto dalam keterangan pers sebagaimana dikutip, Selasa (9/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasto mengatakan Indonesia memiliki alutsista yang luar biasa di era Sukarno. Hasto juga bicara langkah Indonesia menggelar Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok meski belum lama merdeka.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo bahwa peralatan-peralatan, alat-alat kita itu adalah bekas, itu tidak benar. Kita tahu bahwa saat itu kita belum lama merdeka. Lalu pada 1955, kita sudah mengadakan Konferensi Asia Afrika dan Gerakan Non Blok," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Hasto mengatakan pemerintah di era Bung Karno membangun pertahanan berdasarkan kesadaran geopolitik. Hasto juga menyebut Indonesia mengirimkan kapal selam untuk membantu Pakistan.

"Kita kirim kapal selam kelas Whiskey mengapa? Karena Bapak Bangsa Pakistan Muhammad Ali Jinnah itu membantu Indonesia dengan resolusi jihad pada 10 November 1945," jelasnya.

"Begitu banyak pasukan-pasukan dari Gurgha yang kemudian mendukung Indonesia lewat seruan Bapak Bangsa Pakistan tersebut sehingga kita memberikan sumbangsih, maka Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam," sambung dia.

Hasto menjelaskan alutsista baru yang digunakan pada era Sukarno berasal dari Yugoslavia. Dia menyebut alutsista itu juga dikirim Sukarno untuk membantu perjuangan Aljazair.

"Karena itu, pernyataan Prabowo tentang sistem persenjataan Bung Karno tidak pas dan kami luruskan," ucapnya.

"Karena inilah termasuk kita mendapatkan pesawat C-130 Hercules karena kedekatan Bung Karno dengan (Presiden AS) John Kennedy dari AS. Maka kita mendapatkan reaktor nuklir itu juga didirikan kerja sama dengan pemerintahan AS pada masa Presiden Keneddy," lanjut Hasto.

Sebelumnya, Prabowo Subianto bicara mengenai pesawat hingga kapal bekas yang dipakai pada era Presiden Sukarno ketika operasi pembebasan Irian Barat. Hal itu disampaikan Prabowo ketika menjawab pertanyaan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.

"Data data yang Bapak ungkapkan mengenai pesawat bekas, saya ingatkan, Bung Karno waktu menghadapi Irian Barat seluruh alatnya bekas, Pak Ganjar. Bung Karno seluruh pesawat terbang, kapal selam, cruiser destroyer, semuanya bekas," ujar Prabowo dalam debat pilpres yang diselenggarakan KPU, Minggu (7/1).

Prabowo mengatakan hingga saat ini Indonesia masih memakai beberapa alat bekas. Dia mengingatkan alutsista itu yang terpenting adalah usianya, bukan kondisi bekas atau barunya.

"Jadi kita juga masih pakai banyak sampai sekarang pesawat bekas," katanya.

"Jadi dalam alat perang saya katakan bukan baru dan bekas. Tapi usianya, usianya," imbuhnya.

Tonton juga Video: Prabowo Teken Kerja Sama dengan Akademi Sepakbola Qatar

[Gambas:Video 20detik]



(amw/haf)



Hide Ads