Ketua Komisi I Nilai Prabowo Negarawan, Tak Terpancing Buka Data Pertahanan

Ketua Komisi I Nilai Prabowo Negarawan, Tak Terpancing Buka Data Pertahanan

Muhammad Lugas Pribady - detikNews
Senin, 08 Jan 2024 09:56 WIB
Politisi Golkar Meutya Viada Hafid
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid menilai sikap Prabowo Subianto tidak terpancing untuk membuka data pertahanan Indonesia saat sesi debat capres patut diapresiasi. Meutya menilai Prabowo mementingkan negara di atas politik

"Alhamdulillah, Pak Prabowo tidak terpancing untuk membuka data pertahanan kita. Menurut saya ini bentuk kenegarawanan, mementingkan negara diatas politik. Meski sudah dicecar sebegitu rupa," ucap Meutya dalam keterangan tertulis, Senin (8/1/2024).

Meutya menjelaskan data pertahanan Indonesia tidak bisa sembarangan dibuka ke publik. Sebab, membuka data pertahanan memiliki risiko untuk kedaulatan negara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Data pertahanan tidak bisa sembarangan dibuka. Sifatnya rahasia negara, confidential. Hanya bisa dibuka di kalangan tertentu. Apalagi debat ini diperhatikan oleh seluruh dunia. Jika dibicarakan di publik sama saja membuka rahasia pertahanan kita ke negara lain," papar Meutya.

Menurut Meutya debat capres dengan pembahasan pertahanan negara seharusnya menjadi ranah persatuan antara calon presiden. Pembahasan pertahanan ini lanjut Meutya sifatnya rawan terhadap kedaulatan bangsa.

ADVERTISEMENT

"Memanfaatkan data pertahanan yang sifatnya rahasia untuk menyudutkan lawan politik mestinya tidak terjadi. Negara lain sangat berkepentingan terhadap isu pertahanan ini. Harusnya kita memperlihatkan persatuan bahwa Indonesia dalam debat pertahanan, tentunya dengan sikap calon pemimpin yang penuh jiwa negarawan," tuturnya.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin ke depan, karena kedaulatan negara dipertaruhkan.

"Kondisi geopolitik dunia sangat rentan. Sangat mungkin berdampak kepada kita. Untuk itu kita butuh pemimpin kuat yang bisa menjamin kedaulatan negara untuk membawa kita menghadapi tantangan dunia," jelas Meutya.

"Seorang pemimpin negarawan yang memikirkan negara diatas kepentingan lain, apalagi ambisi politik pribadinya," tutupnya.

Lihat juga Video: Momen Anies-Ganjar Kompak Beri Rapor Merah untuk Kemhan Era Prabowo

[Gambas:Video 20detik]



(ega/ega)



Hide Ads