Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan, mengatakan tentara dan polisi Indonesia telah bekerja keras. Dia mengatakan TNI-Polri layak mendapatkan penghormatan.
"Jadi TNI, tentara kita, polisi kita bekerja luar biasa di lapangan. Kita harus berikan rasa hormat dan terima kasih karena mereka melakukan hal yang sulit, hal yang berat," kata Anies dalam debat Pilpres 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Namun dia menyoroti soal gaji TNI-Polri. Dia menyebut kenaikan gaji TNI-Polri di masa Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak lebih banyak dibanding era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, Anies menduga kenaikan gaji TNI-Polri karena terkait Pemilu 2024.
"Tapi dari sisi kebijakan, menurut saya, lebih parah. Kenapa? Karena di era Pak SBY kenaikan gaji terjadi sembilan kali. Selama era ini hanya naik gaji tiga kali dan akan naik nanti tahun depan, karena menjelang pemilu mungkin naik gajinya," kata dia.
Anies juga menyinggung soal tunjangan kinerja (tukin) TNI-Polri yang menurutnya juga kurang ditingkatkan.
"Di sisi lain, kesejahteraannya tidak dipikirkan dengan serius. Tukin hanya 80 persen, lihat Kementerian Keuangan, Kementerian PUPR, menteri-menterinya mengusahakan peningkatan tukin di mereka," ujarnya.
Anies juga menyinggung soal Kementerian Pertahanan (Kemhan) yang membeli alutsista bekas.
"Lalu lihat tadi alutsista yang bekas, yang itu adalah risikonya keselamatan dari TNI kita. Mereka bekerja keras, menjaga setiap jengkal tanah republik ini. Tetapi mereka tidak didukung dengan policy. Karena itu, menurut saya skornya justru di bawah 5, kalau 5 itu ketinggian Pak Ganjar," kata dia.
Lihat juga Video: Janji Anies Sejahterakan TNI-Polri-ASN Pertahanan Saat Tutup Debat