Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi dan Respons Kubu Rival

Rencana Prabowo Impor 1,5 Juta Sapi dan Respons Kubu Rival

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 07 Jan 2024 07:05 WIB
Prabowo Subianto elus anak sapi New Zealand (Instagram Prabowo)
Foto ilustrasi: Prabowo Subianto elus anak sapi New Zealand (Instagram Prabowo)
Jakarta -

Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, ingin menggulirkan program bagi-bagi susu gratis bila dia terpilih menjadi Presiden RI. Agar kebutuhan susu terpenuhi, perlu kecukupan jumlah sapi sebagai penghasil susu. Rencana Prabowo mendatangkan 1,5 juta sapi kemudian menuai reaksi dari kubu rival.

"Jadi, kita mungkin harus impor 1 juta atau 1,5 juta sapi. Dalam dua tahun dia akan melahirkan, kita akan punya 3 juta. Kira-kira begitu strategi kita," kata Prabowo saat menghadiri diskusi PWI di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Kamis (4/1/2024).

Prabowo merinci, program bagi-bagi susu tersebut dibutuhkan untuk sekitar 82 juta anak Indonesia. Prabowo memperkirakan anak-anak itu akan diberikan susu gratis dengan 500 mililiter per orang atau sekitar 40 juta liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita butuh untuk kasih susu ke anak-anak kita 82 juta anak kalau mereka minum 500 cc kita butuh berarti sekitar 40 juta liter berarti kita minimal perlu sapi perah ya minimal mungkin dua setengah juta," kata dia.

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2023). Kehadiran Prabowo bertujuan untuk dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan menyampaikan visi misi  pasangan Prabowo-Gibran.Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Dewan Pers, Jakarta, Kamis (4/1/2023). Kehadiran Prabowo bertujuan untuk dialog dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan menyampaikan visi misi pasangan Prabowo-Gibran. Foto: Pradita Utama

"Jadi sekarang saya katakan kita punya niat nggak kita punya kehendak politik atau tidak, kalau kita punya kehendak politik, ya sudah untuk 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapinya kita kembangkan di Indonesia," tambahnya.

ADVERTISEMENT

Prabowo sempat menyebut India sebagai negara potensial eksportir sapi perah. Prabowo membandingkan dengan sapi dari Brazil. "Kalau dari India mungkin hanya 20 hari (Brazil 40 hari waktu pengiriman) dan harganya saya kira memadai. India lebih banyak kita bisa impor," kata Prabowo.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, angkat bicara terkait rencana Prabowo Subianto mengimpor 1,5 juta ekor sapi untuk memenuhi kebutuhan susu sapi dalam program susu gratis. Ketua Dewan Pengarah TKN Prabowo-Gibran itu mengungkapkan alasan mengimpor sapi salah satunya dari India.

"Kita melihat bagaimana kebutuhan hewani kita, kita membuka kerja sama ke berbagai negara, termasuk neraca perdagangan kita dengan India surplus besar," kata Airlangga pada wartawan di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1).

Airlangga yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini mengulas India, negara yang disebut Prabowo potensial mensuplai sapi perah ke Indonesia. Indonesia memang tengah melirik negara lain untuk memenuhi kebutuhan hewani dalam negeri supaya tidak bergantung terhadap Australia. Meski ada kekhawatiran terkait wabah penyakit mulut dan kuku di India, Airlangga menyebut nantinya akan ada protokol kekarantinaan yang mesti didalami.

"Untuk India meminta ada produk-produk lain yang dibeli. Selama ini, kan, kita menggantungkan kepada Australia, tapi tentu ada protokol-protokol kekarantinaan yang harus kita dalami," ungkapnya.

Halaman selanjutnya, respons kubu rival:

Simak juga Video: Gerindra soal Makan Malam Jokowi dan Prabowo: Hasrat Dukungan

[Gambas:Video 20detik]



Respons kubu rival

Kubu rival Prabowo, yakni capres Ganjar Pranowo, memahami itu sebagai cita-cita Prabowo. Menurut Ganjar, lebih baik berdikari dalam bidang ekonomi ketimbang impor.

"He-he impornya kapan itu? Cita-citanya kali ya? Lebih baik kita bicara kemandirian ekonomi kita dan bagaimana kita punya breeding sendiri, mengembangkan sendiri dan kita bisa berproduksi sendiri," kata Ganjar usai kampanye bersama Forum Betawi Rempug dan Ikatan Keluarga Madura di Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (6/1) kemarin.

Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo.Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo. Foto: Kurniawan Fadilah/detikcom

Ganjar menjelaskan kegiatan impor bakal menguntungkan pihak tertentu. Dia juga menyebut kegiatan impor membuat negara menjadi ketergantungan akan negara lain.

"Kalau impor kan banyak orang yang masuk. Dan inilah yang membikin seringkali kita sangat bergantung dalam soal pangan ke dunia lain. Maka kita tunjukkan bahwa kita mesti serius urus soal politik pangan ini, nggak bisa cuma setengah-setengah," ungkap Ganjar.

Cak Imin di Jombang, Jawa Timur (Annisa Aulia/detikcom)Cak Imin di Jombang, Jawa Timur (Annisa Aulia/detikcom)

Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga tidak setuju dengan ide Prabowo. Pendamping capres Anies Baswedan ini menilai kebijakan impor 1,5 juta sapi bisa menguntungkan pihak tertentu saja.

"Jangan tiba-tiba bikin program yang untung adalah yang impor," kata Cak Imin di Jombang, Sabtu (6/1).

Menurutnya, program ini harus terintegrasi demi meningkatkan kebutuhan protein rakyat. Caranya bukan impor sapi, tapi meningkatkan pertanian di dalam negeri. Lagipula, susu bukanlah satu-satunya sumber gizi yang dapat diakses.

"Protein nggak harus susu malah informasinya, susu itu persentase kesukaan masyarakat terhadap susu juga tidak sepenuhnya. Saya lupa persentasenya. Kemudian tingkat kecenderungan alergi susu juga banyak. Jadi protein harus benar-benar dipilih pada yang sesuai," kata Cak Imin.

(dnu/dnu)



Hide Ads