Setelah lebih lama dikenal sebagai seorang artis dan dokter, Lula Kamal memutuskan untuk bergabung ke dalam Partai Amanat Nasional (PAN) untuk bergerak maju sebagai Caleg di Dapil DKI Jakarta 2. Dapil DKI Jakarta 2 meliputi wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri.
Berkomitmen kuat untuk membawa perubahan nyata bagi masyarakat Indonesia, Lula menyatakan keputusannya masuk PAN merupakan pilihan yang tepat baginya. Hal tersebut ia ungkapkan dalam sesi bincang-bincang bersama channel YouTube Total Politik.
"Kenapa memilih PAN? Salah satunya karena saya ngobrol ke semua, saya mau kejar ini, ini, ini," ujar Lula dalam keterangannya, Sabtu (6/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada obrolan dengan Ketum (Zulhas), dengan orang-orang yang ada di sana, ada hal yang mau saya kejar. Saya bakal dapat ruang nggak, buat berjuang?," sambungnya.
Menurut Lula, percuma jika dirinya hanya meramaikan partai namun tidak diberikan ruang untuk berjuang.
Lula juga menekankan ketiadaan sekat antar kader dan pengurusnya sebagai salah satu yang membuatnya yakin untuk berjuang di PAN.
"Salah satu yang saya bilang ke Ketum, misal kejadian begini, begini, begini. Gimana?," ungkap Lula.
"Jawabannya, 'kalau kamu bener, kamu bisa buktiin, kamu bisa ceritain ke saya. Kita bisa ngobrol," lanjutnya.
Di tempat lain, kata Lula, untuk berbicara dengan ketum sulitnya setengah mati. Ia menambahkan di PAN, dirinya bisa berinteraksi dengan ketum cukup melalui aplikasi WhatsApp (WA).
"Tempat lain? Nggak ada cerita. Ngomong sama Ketumnya aja setengah mati. Kalau saya, masih bisa WA Ketum, Ketum masih bisa jawab," tutur Lula.
Meskipun baru bergabung di PAN sejak Juni 2023, Lula meyakini ia telah diberikan ruang oleh para pengurus partai untuk membawa perubahan positif lewat pencalonan dirinya di Pileg 2024.
Ia juga menanggapi pernyataan dari Uni Lubis mengenai mayoritas anggota partai politik yang setelah mendapat kursi legislatif, malah kemudian menjadi tidak berdaya.
"Kalau semua orang baik mikirnya sama kayak begitu, ngapain masuk dan nggak bakal ngomong, terus siapa yang mau masuk? Orang yang itu-itu lagi?," tegas Lula.
"Nggak bisa. Jadi perubahan itu harus ada," pungkasnya.
Simak juga 'Saat Zulhas Sebut Jokowi Sudah Jadi Keluarga PAN Tanpa KTA':