Ganjar Temui Petani di Blora, Terima Keluhan soal KUR dan BLT

Ganjar Temui Petani di Blora, Terima Keluhan soal KUR dan BLT

Brigitta Belia Permata Sari - detikNews
Kamis, 04 Jan 2024 11:56 WIB
Ganjar temui petani di Blora, Jawa Tengah
Ganjar temui petani di Blora, Jawa Tengah. (Foto: Brigitta Belia/detikcom)
Blora -

Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menemui para petani di Desa Kutukan, Bladeg, Blora, Jawa Tengah. Ganjar melakukan tabur pupuk di sawah bersama petani setempat.

Pantauan detikcom di lokasi pada Kamis (4/1/2024), Ganjar tampak disambut antusias oleh para petani yang hadir. Sesampainya di lokasi, Ganjar langsung menuju sawah untuk ikut menabur pupuk bersama beberapa petani.

Ganjar juga menyempatkan diri untuk berbincang dan bersenda gurau dengan petani. Beberapa warga yang hadir juga terus meneriaki nama Ganjar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"RI 1. Ganjar, Ganjar," teriak para petani .

"Ganjar, aku padamu," lanjut teriak ibu-ibu yang hadir.

ADVERTISEMENT

Beberapa petani pun berebut untuk bersalaman dan berfoto bersama eks Gubernur Jawa Tengah itu. Sesampainya di tempat pertemuan, Ganjar langsung duduk dan berbaur dengan petani dan warga.

Selain itu, Ganjar juga mendengarkan keluh kesah beberapa petani yang masih memiliki hutang Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Ganjar juga bertanya kepada para petani soal produksi dan suplai pupuk. Semua petani yang berdialog dengan Ganjar mengeluhkan persoalan pupuk yang mahal dan alokasinya terbatas.

"Kami sudah menghitungkan khusus untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) petani, angka Rp 600 Miliar. Nanti tim menilai begitu disebabkan situasi COVID-19, cuaca atau bencana saya hapuskan," kata Ganjar.

Ganjar temui petani di Blora, Jawa TengahGanjar temui petani di Blora, Jawa Tengah (Foto: Brigitta Belia/detikcom).

Ganjar menerangkan, timnya akan mengidentifikasi setiap masalah petani yang terjerat utang KUR guna menentukan mengklasifikasi kelayakan penerima bantuan program pemutihan hutang.

Menurut dia, para petani diprioritaskan apabila pinjaman diperuntukkan meningkatkan produktifitas hasil pertanian bukan untuk hal-hal lain.

"Tapi ada yang utang KUR untuk kebutuhan lain ya ora iso. Tapi kalau untuk usaha pertanian bisa dihapuskan, agar petani bisa bangkit lagi berproduksi lebih baik lagi," ujar dia.

Ganjar menyampaikan hal itu setelah mendengarkan salah satu curhatan dari warga bernama Wagiam. Dia merupakan petani yang mempunyai utang Rp 11 juta di salah satu bank plat merah.

Wagiman terpaksa meminjam uang untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Karena tak ada lagi penghasilan sejak musim kemarau panjang.

"Istri saya buruh tani tanam padi saya kerja cangkul di sawah, sampai sekarang ini belum ada hujan yang basahi tanah itu. Bibit padi yang disebar mati semua," ujar Wagiman.

Wagiman mengajukan pinjaman Rp 11 juta dengan cicilan per-bulannya Rp 400 tiap bulan. Wagiman menyebut, sudah enam bulan pembayaran macet akibat kemarau panjang.

"Sementara ini pihak bank datang ke rumah, katanya kalau nggak segera dibayar kekurangan rumah mau disegel. Rumah sudah jelek sekali," ujar dia.

Terkait hal ini, Ganjar pun langsung memerintahkan timnya untuk menghubungi pihak bank yang memberikan pinjaman. Ganjar akan mencarikan solusi terbaik agar permasalahan bisa segera diselesaikan.

"Nanti tim kami akan komunikasi ke bank yo, Pak," jawab Ganjar.

Sementara itu, di kesempatan yang sama, Ganjar juga bertanya perihal Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada warga yang hadir.

"Saya mau tanya, pembagian BLT di sini merata atau tidak?," tanya Ganjar.

"Tidak!" jawab warga lantang.

Ganjar pun mengatakan kalau warga yang sudah mampu pasti tak mendapatkan bantuan tersebut. Salah satu warga bernama Sarti mengaku belum pernah mendapatkan BLT dari pemerintah.

Sarti menilai bahwa bantuan tersebut justru malah tak tepat sasaran.

"Saya ini sudah tua, tapi nggak pernah dapat bantuan apa-apa, nggak dikasih," ujar Sarti.

"Yang sugeh-sugeh (kaya-kaya) dapat, saya nggak dapat," sambungnya.

Ganjar pun bertanya, apakah Sarti belum pernah mendapat BLT sama sekali. Sarti pun meng-iyakan.

"Jenengan belum pernah dapat sama sekali?" kata Ganjar

"Belum. Blas (sama sekali)," jawab Sarti.

(bel/lir)



Hide Ads