Gelar Simulasi Pencoblosan Pilpres Pakai 2 Paslon, KPU Banten Klarifikasi

Gelar Simulasi Pencoblosan Pilpres Pakai 2 Paslon, KPU Banten Klarifikasi

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Rabu, 03 Jan 2024 19:12 WIB
Ilustrasi TPS Pemilu
Ilustrasi pencoblosan di TPS (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Serang -

Komisioner KPU Banten Ahmad Suja'i memberikan klarifikasi terkait simulasi pencoblosan calon (paslon) presiden dan wakil presiden menggunakan 2 gambar paslon. Dia mengatakan gambar yang dipasang bukan pasangan calon tertentu dan tidak memiliki penomoran sesuai pasangan calon yang telah ditetapkan.

"Jadi kaitan dengan masalah persoalan dummy atau spesimen surat suara yang di sana menggambarkan ada dua pasangan calon saya kira ini tidak mengarah pada pasangan calon manapun baik ada yang diuntungkan baik ada yang dirugikan karena penomorannya saja tidak sama dengan penomoran capres dan cawapres yang sudah ditetapkan," kata Ahmad Suja'i saat dihubungi, Rabu (3/1/2023).

Ia sendiri kurang tahu persis apakah kertas dummy yang dipakai dicetak sebelum ada penetapan calon. Karena yang melakukan simulasi adalah KPU di kabupaten dan kota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian gambar yang digunakan juga tidak ada yang menggunakan gambar calon, termasuk penomorannya. Selain itu, lanjutnya, di kertas dummy untuk DPR dan DPD juga hanya menggunakan gambar buah-buahan.

"Yang jelas yang namanya simulasi surat suara untuk DPR terus DPD juga tidak menggambarkan sesuatu yang sama atau persis. Contoh misalkan untuk suara DPR tidak menyebutkan nama parpol yang sebenarnya tapi lebih kepada buah-buahan, jadi simulasi ini dalam rangka untuk melihat sekaligus menganalisa hal apa yang perlu kita tegaskan pada petugas KPPS agar tidak terjadi sesuatu hal di luar standar operasional prosedur yang berdampak tidak baik kaitan dengan prinsip-prinsip etos penyelanggara itu sendiri," katanya.

ADVERTISEMENT

Jadi, ia meminta simulasi menggunakan kertas dummy dan tidak menunjukan salah satu calon ini jangan diartikan sosialisasi pada pasangan tertentu. Simulasi dilakukan kepada petugas KPPS karena bagian dari bimbingan teknis yang dilakukan berjenjang.

"KPU kabupaten/kota selain bimtek PPS dia juga harus melaksanakan kegiatan simulasi untuk memotret kira-kira ada nggak hal yang perlu nanti dipertegas ke KPPS supaya nanti tidak ada kekeliruan, " paparnya.

Ia menegaskan dalam kegiatan bimbingan teknis dan simulasi juga tidak menitipkan agenda-agenda tertentu. Misalnya untuk mendukung kelompok tertentu. Karena simulasi dibuat untuk petugas ad hoc di lapangan agar bisa melayani pemilih nanti saat pencoblosan.

"Saya kira insyaallah KPU Banten di kegiatan simulasi tidak ada misalkan menyusup agenda-agenda salah satu kelompok manapun, kita murni untuk mengedukasi penyelenggara ad hoc kami, kita murni mengedukasi masyarakat, kita murni untuk memotret untuk kaitan dengan masalah bagaimana cara melayani pemilih yang baik," tegasnya.

Simak juga Video 'Surat Suara di Taipei Dikirim Duluan, Jokowi: Kantor Pos di Sana Tutup Agak Lama':

[Gambas:Video 20detik]



(bri/jbr)



Hide Ads