Pernyataan Cak Imin soal Pendukung Divakumkan dari PBNU Dibalas Nusron

Pernyataan Cak Imin soal Pendukung Divakumkan dari PBNU Dibalas Nusron

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 30 Des 2023 06:08 WIB
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Nusron Wahid, dalam acara doa dan selawat pemilu damai di Cibubur, Jakarta Timur, Senin (27/11/2023).
Foto: (Firda Cynthia Anggrainy Al Djokya/detikcom)
Jakarta -

Cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mendengar ada rumor bahwa pendukung Anies-Muhaimin (AMIN) dari kalangan NU divakumkan. Hal ini menimbulkan balasan dari Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid.

Nusron sendiri mengaku telah dinonaktifkan dari PBNU. Bahkan jabatan dirinya digeser dari Waketum menjadi Ketua Bidang.

"Saya tidak tahu alasan persisnya apa yang menjadi musabab KH Marzuki Mustamar dinonaktifkan. Kebetulan saya juga sedang tidak aktif di PBNU karena di-reshuffle juga. Saya malah digeser itu dua kali, dari jabatan Waketum diturunkan menjadi Ketua (bidang)," kata Nusron kepada wartawan, Jumat (29/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Nusron juga mengaku bahwa dirinya akan digeser lagi menjadi Ketua Lembaga. Dia yakin bahwa keputusan internal ini dilakukan bukan karena kepentingan politik.

"Sekarang digeser lagi dari ketua, infonya mau dijadikan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LPP) PBNU. Tapi sampai sekarang juga belum tahu sebab belum ada pemberitahuan ke saya resmi dan belum diajak bicara juga. Tapi kalau ini dikaitkan apakan karena mendukung paslon nomor 1, sudah pasti tidak. Buktinya saya ini malah menjadi Sekretaris TKN paslon 2 juga digeser juga. Nasirul Falah juga pendukung Paslon 3 juga digeser juga," ujar Nusron.

ADVERTISEMENT

Lalu, Nusron meminta semua pihak untuk menghormati keputusan itu. Dia menyebut jabatan bukanlah hal utama jika mengabdi di NU.

Cak Imin: Pendukung AMIN dari NU Divakumkan

Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengatakan jika dirinya dan Anies memiliki dana kampanye yang pas-pasan untuk Pilpres 2024. Cak Imin menyebut ada teori yang ia dengar bahwa pendukung AMIN dari kalangan Nahdatul Ulama (NU) divakumkan.

Hal tersebut disampaikan Cak Imin dalam acara Haul ke-12 KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin di Pondok Pesantren Manba'ul Hikam, Situbondo, Jawa Timur. Ia mengatakan sebenarnya Nahdatul Ulama (NU) memiliki kekuatan yang kompak.

"Kalau kita kurang dana itu sebetulnya rahasia. Tapi karena sudah dibuka saya cerita. Seluruh kekuatan NU kompak sebetulnya," kata Cak Imin dalam sambutanya, Kamis (28/12).

"Tapi karena tahu dananya pas-pas an ada Kiai yang digerpol dengan pemberian uang," ujarnya.

Cak Imin mengatakan sempat mendatangi Kiai tersebut tetapi tak memaksa untuk mendukung AMIN. Namun, ia justru mengetahui bahwa ada beberapa Kiai NU yang dibungkam suaranya untuk tidak mendukung dirinya dan Anies Baswedan.

"Saya datangi juga, kita didatangi tapi tidak boleh tidak dilarang, tidak disuruh bergerak kampanye mereka. Saya baru tau ternyata teorinya seluruh pendukung AMIN dari kalangan NU divakumkan. Nggak dukung yang lain nggak apa-apa yang penting nggak bersuara, nggak dukung AMIN," ujarnya.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya..

Simak juga Video: Cak Imin: Kalau Ada Fitnah soal Anies, Saya Bersaksi Dia Orang Saleh

[Gambas:Video 20detik]



Cak Imin soal Ketua PNWU Jatim Dicopot

Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menanggapi pencopotan KH Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PWNU Jatim). Cak Imin mengatakan ada kemungkinan pemberhentian itu memiliki unsur politik.

"Ya tentu saja ada (unsur politik), tapi masyarakat Nahdliyin akan menilai siapa yang emas, siapa yang loyang," kata Cak Imin kepada wartawan usai menghadiri acara Haul ke-12 KH. Ahmad Sufyan Miftahul Arifin di Pondok Pesantren Manba'ul Hikam, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (29/12).

Cak Imin heran orang sehebat Kiai Marzuki diberhentikan dari jabatannya. Ia menyebut Kiai Marzuki tidak akan dirugikan dari pencopotan itu, melainkan PBNU sendiri yang akan merugi.

"Ya kalau pemberhentian Kiai Marzuki yang rugi bukan Kiai Marzuki, yang rugi PBNU sendiri. Orang sehebat Kiai Marzuki masa diberhentikan. Tidak ada di NU kultur pemberhentian," katanya.

Cak Imin menilai pemberhentian ini menciderai tradisi yang ada di NU. Pemberhentian itu dianggap akan mengkhawatirkan posisi NU di masa depan.

"Kiai Marzuki nggak rugi, wong berjuang di NU nggak ada bayarannya masa kemudian ada pemberhentian itu bukan tradisi NU. Ini mencoreng tradisi NU dan tentu ini apa namanya mengkhawatirkan masa depan kalau gitu caranya nanti pengurus NU PNS ajalah kalau gitu," ucapnya.

(azh/azh)



Hide Ads