Pro Kontra Usai Gibran Pakai Istilah SGIE di Debat Cawapres

Pro Kontra Usai Gibran Pakai Istilah SGIE di Debat Cawapres

Tim detikcom - detikNews
Minggu, 24 Des 2023 07:35 WIB
Kostum Khas Capres-Cawapres di Debat Kedua Pilpres 2024
Tiga pasangan calon peserta Pilpres 2024. (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Pertanyaan yang dilontarkan cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, kepada cawapres nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), tentang State of the Global Islamic Economy atau SGIE di debat cawapres 2024 sontak menjadi perbincangan. Pasalnya, Cak Imin terang-terangan mengaku tidak memahami istilah yang ditanyakan Gibran itu.

Belakangan, pertanyaan Gibran menuai kontroversi. Begini dirangkum detikcom, Sabtu (23/12/2023).

Cak Imin Singgung Pelafalan Gibran

Cak Imin sendiri memberikan respons atas pertanyaan cawapres nomor urut 2. Cak Imin mengatakan seharusnya Gibran menanyakannya secara langsung dengan menyebut istilah bahasa Inggris dengan pelafalan yang juga berbahasa Inggris, bukan memakai lafal Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Wong dia nanya, ternyata harus berbahasa Inggris diomongkan bahasa Indonesia. Ya kita nggak paham," kata Cak Imin usai acara AMIN Preuneur di Kudus, Jawa Tengah, Sabtu (23/12).

Dalam debat kemarin, singkatan SGIE diucapkan Gibran menggunakan pelafalan bahasa Indonesia dengan 'Es Ge I E', bukan pelafalan bahasa Inggris dengan 'S Ji Ai I'.

ADVERTISEMENT

Cak Imin juga menilai langkahnya menanyakan kembali maksud pertanyaan Gibran sudah tepat. Menurutnya, tindakannya itu merupakan hal yang wajar.

"Ya biasa. Namanya tanya itu kan ada yang kita tahu, ada yang harus tanya dulu," ungkap Cak Imin.

Anies Anggap Hafalan

Anies membela cawapresnya. Anies menyebut masyarakatlah nanti yang menilai soal pertanyaan SGIE itu.

"Tapi nanti publik menilai apakah memang ini format cerdas cermat untuk hafalan atau ini format tentang gagasan ideologi dan nilai yang diwujudkan dalam kebijakan," kata Anies jusai debat cawapres di JCC, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).

"Jadi, ketika pertanyaan adalah soal terminologi teknis bisa dijawab dengan Google sebenarnya. Karena yang dibutuhkan di tingkat kepemimpinan nasional adalah hal-hal substantif. Ini yang sesungguhnya dibawa," sambungnya.

Anies mengatakan pertanyaan itu sah saja diajukan. Tapi ia menilai kualitas pertanyaannya tidak substansi.

"Padahal semakin tinggi posisi semakin berfokus pada substansi. Dan di tingkat kepemimpinan nasional pada tingkat substansi. Tapi sebagai aspek pertanyaan sah saja," kata Anies.

Ganjar Kritik

Ganjar mengkritik pertanyaan Gibran itu. Menurut Ganjar, pilihan kata tersebut dibuat agar lawan kesulitan menjawab.

"Ya nggak apa-apa, orang namanya juga ingin mencari sesuatu yang barang kali orang lain akan kesulitan menjawab," kata Ganjar kepada di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12).

Ganjar tak masalah dengan istilah SGIE yang ditanyakan Gibran Cak Imin atau pun carbon capture storage yang ditanyakan kepada Mahfud Md. Namun, kata Ganjar, lebih baik Gibran membahas hal yang lebih substantif.

Ganjar juga menyoroti cara pengejaan Gibran terhadap SGIE. Jika singkatan tersebut dieja dengan menggunakan bahasa Inggris, menurutnya, mungkin Cak Imin akan paham pertanyaan yang diajukan.

"Sebenarnya nggak apa-apa, tapi lebih bagus lagi hal yang substantif disampaikan. Kalau itu SGIE kalau mungkin membacanya pakai bahasa Inggris karena itu singkatan bahasa Inggris, Es Ji Ai I (ejaan Inggris) umpama gitu kan, orang akan mikir apa ya," ujarnya.

Lebih lanjut, Ganjar mengatakan strategi debat Gibran yang demikian juga pernah dilakukan di debat capres-cawapres periode sebelumnya.

"Tapi dalam teknik debat, debat presiden sebelumnya juga pernah terjadi seperti itu he-he-he," imbuhnya.

Simak Video 'Ragam Reaksi soal Pertanyaan SGIE Gibran yang Buat Cak Imin Tak Paham':

[Gambas:Video 20detik]



PDIP Kritik 'Question Trap'

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi strategi Gibran di debat kedua yang menyerang lawan dengan istilah perekonomian hingga singkatan-singkatan. Hasto mengatakan seharusnya Gibran tidak membuat pertanyaan jebakan dengan singkatan.

"Ya sebenarnya kalau mau melihat niat baik, tidak ada question trap, itu sebenarnya bisa dijelaskan di depan tentang singkatan-singkatan seperti itu," kata Hasto di JCC, Senayan, Jumat (22/12).

Menurutnya, strategi yang dilakukan Gibran sama halnya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Pilpres 2014 dan 2019. Hasto mengatakan jika strategi itu terlihat seperti pengulangan.

"Tapi, ini kan suatu pengulangan dari apa yang dilakukan Pak Jokowi pada tahun 2014 ke Pak Prabowo dan Hatta," ujarnya.

Hasto menuturkan seharusnya Gibran tak mengajukan pertanyaan jebakan. Sebab, menurutnya, cawapres seharusnya lebih mengutamakan gagasan ketimbang pertanyaan jebakan.

"Sehingga ini adalah question trap yang kemudian seharusnya tidak perlu dilakukan karena tujuan kita adalah untuk mencapai suatu gagasan yang terbaik dari para cawapres sebagai pendamping presiden di dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat, politik anggaran digitalisasi dan sebagainya," tuturnya.

Erick Thohir Apresiasi

Pertanyan Gibran itu mendapat respons dari Menteri BUMN Erick Thohir. Erick, yang juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), menyambut positif para calon wakil presiden yang sudah menyampaikan pemikiran mereka terkait ekonomi syariah dalam sesi debat cawapres kemarin.

"Sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah, saya sangat senang debat kali ini juga turut membahas tentang ekonomi syariah," ujar Erick dalam keterangan tertulis, Sabtu (24/12).

Erick pun mengapresiasi ide Gibran yang menyinggung misi Indonesia sebagai pemain utama dari pasar syariah dunia. Sebab menurutnya Indonesia sendiri memang harus menjadi produsen utama dalam rantai pasok pasar syariah dunia.

"Saya juga senang dan sangat mengapresiasi Mas Gibran yang membahas tentang SGIE. Sebagai calon pemimpin negara dengan pasar syariah terbesar, memang kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang mengerti sekaligus berkomitmen pada sekonomi syariah," ujar Erick.

Gibran Anggap Istilah Lazim

Gibran menggunakan istilah sulit yang asing di telinga orang awam, seperti carbon capture and storage hingga SGIE, saat bertanya ke rivalnya di debat cawapres tadi malam. Menurut Gibran, itu bukan istilah sulit.

Di sela-sela blusukan di pasar, Gibran menjawab pertanyaan wartawan, dia menyebut istilah yang digunakannya itu adalah terminologi lazim di ranah investasi. Jadi, itu bukan istilah sulit.

"Tidak ada kata-kata sulit, itu istilah biasa dalam investasi ya," kata Gibran menjawab pertanyaan wartawan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12).

Simak Video 'Ragam Reaksi soal Pertanyaan SGIE Gibran yang Buat Cak Imin Tak Paham':

[Gambas:Video 20detik]



(fca/rfs)



Hide Ads