Gaya debat cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka disebut mirip dengan gaya ayahnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi). Penilaian ini pun memunculkan sorotan dan bantahan.
Gaya Debat Gibran Disebut Mirip Jokowi
Adalah Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno yang memberikan penilaian gaya Gibran sama dengan Jokowi saat debat di Pilpres 2014-2019. Adi menilai kemiripan terjadi dari intonasi, bicara hingga diksi yang dipakai.
"Gaya Gibran sama persis dengan Jokowi. Mulai dari intonasi, gaya bicara, diksi, dan pertanyaan jebakan ke Cak Imin dan Mahfud," kata Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno kepada wartawan, Sabtu (23/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi menilai kemiripan dengan Jokowi juga tergambar secara khusus pada bagian pertanyaan singkatan. Untuk diketahui, Gibran sempat menanyakan singkatan SGIE kepada cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
"Terutama pertanyaan teknis dan kunci yang sulit dicerna siapapun seperti SGIE, carbon storage, dan lainnya. Bahkan Gibran lebih bagus sedikit dari Jokowi ketika Jokowi awal-awal ikut debat Pilpres 2014 lalu. Like father like son," ucapnya.
Meski dianggap mirip, Adi menilai tetap ada sedikit perbedaan. Menurutnya, Gibran lebih agresif dan aktif menyerang daripada Jokowi.
"Bedanya Gibran agak agresif dan aktif nyerang dua kandidat lainnya. Mungkin bawaan Gibran yang masih muda. Cenderung agresif dan tak berdiam diri jika diserang lawan. Gibran nyerang balik," ujar dia.
Dari pandangan tersebut lantas mencuat sorotan dan bantahan. Sorotan datang salah satunya dari Ganjar hingga Kesang. Gibran sendiri membantah anggapan itu.
Simak selengkapnya di halaman berikut
Ganjar Tak Heran
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang ikut berkomentar. Ganjar menilai wajar jika Gibran disebut sama dengan Jokowi, sebab keduanya merupakan ayak dan anak.
"Ya namanya juga anaknya," kata Ganjar singkat di Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12/2023).
Kaesang Sebut Versi Lebih Baik dari Jokowi
Adik Gibran, Kaesang Pangarep juga buka suara soal penilaian tersebut. Ketum PSI ini menilai sang kakak versi jauh lebih baik dengan ayahnya.
"Saya rasa walaupun ini katakanlah politik dinasti tapi teman-teman sekarang sudah lihat kualitasnya. Seperti kaya kemarin (debat cawapres), saya rasa ini adalah versi yang jauh lebih baik dari Pak Presiden, itu saja," ucap Kaesang ditemui di Kopi Kita, Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/12/2023).
Tak hanya itu, Kaesang juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana Jokowi mendidik anak-anaknya yang kini berkecimpung di dunia politik. Ia menjawab bahwa ayahnya mengajarkan dirinya dan sang kakak, Gibran untuk tidak angkuh.
"Sebenarnya simple, salah satu yang diajarkan ke kami adalah tidak boleh jumawa. Salah satunya itu dan kita tidak boleh namanya merendahkan orang lain. Ketika kita merendahkan orang lain, kita meninggikan diri sendiri, itu pasti direndahkan. Nah ketika kita direndahkan orang lain, itu pasti itu nanti ditinggikan," ucap Kaesang.
Ia juga menyinggung julukan-julukan yang didapat Gibran selama kampanye cawapres. Mulai dari asam sulfat atau samsul hingga belimbing sayur.
"Jadi kita nggak perlu khawatir stigma-stigma orang-orang, 'Wah ini belimbing sayur', ini apa namanya karena kemarin salah ngomong mengenai asam folat dan asam sulfat digoreng habis-habisan tapi ternyata ketika di forum bisa membuktikan ya itu yang harusnya memang dibuktikan oleh Mas Gibran," ucapnya.
"Karena kemarin ketika setiap kali ditanya kenapa kok nggak pernah ikut diskusi dengan yang pihak sini, sana, sini, Mas Gibran kan cuma menjawab 'Saya menunggu yang formal yang dari KPU', orang langsung menghujat lagi, 'Wah nggak berani, nggak ini, takut ya, takut ya'," tambahnya.
Kaesang lalu memuji performa Gibran pada debat perdana cawapres 2024 kemarin. Banyaknya julukan hingga hinaan yang ditujukan pada Gibran tak membuatnya ragu akan kualitas yang dimiliki oleh sang kakak.
"Mungkin kalau teman-teman di sini ada agak khawatir, takutnya apa namanya stigma belimbing sayur, stigma samsul itu akan terjadi. Tapi kalau saya sebagai adik yang saya sudah memang bekerja dengan beliau selama ini kami cari investor, Mas Gibran selalu orang yang pertama untuk presentasi. Beliau ini selalu berani," ucapnya.
"Nah itu kenapa saya selalu nggak pernah ada rasa khawatir ya memang karena beliau itu sebenarnya mampu cuma memang nggak mau nunjukin dan kebetulan memang irit bicara. Itu saja," tutupnya.
Gibran Bantah
Gibran membantah gayanya dianggap mirip Jokowi. Dia mengaku tidak menginspirasikan Jokowi.
"Enggak (terinspirasi Pak Jokowi)," jawab Gibran singkat usai blusukan di Pasar Minggu, Jakarat Selatan, Sabtu (23/12/2023).
Namun saat ditanya soal apakah itu gaya debat originalnya, Gibran tak menjawab. Dia terus berjalan dan tak menggubris pertanyaan dari wartawan mengenai debat cawapres tadi malam.
Kata TKN soal performa Gibran, simak di halaman berikut
Nusron Sebut Gibran Jokowi Plus
Sekretaris TKN Nusron Wahid menyebut performa Gibran di debat mengingatkan dengan Jokowi saat debat pilpres lalu. Nusron menyebut Gibran versi Jokowi plus.
"Penampilan Mas Gibran semalam sangat prima. Impresi, pesona dan tutur katanya padat sehingga mudah dimengerti rakyat. Kalau dari konten juga hasilnya sangat luar biasa sekali. Mengingatkan kita pada performa Pak Joko Widodo saat debat dahulu. Mas Gibran ini Jokowi plus dengan kebaruan dan penyempurnaan," ujarnya dalam keterangan tertulis Sabtu (23/12/2023).
Nusron yakni melihat performa Gibran dalam debat cawapres mampu 'membungkam' keraguan terhadap sosok dan kompetensi dari putra sulung presiden Jokowi tersebut.
"Kami yakin tadi malam, hampir semua pihak yang selama ini nyinyir kepada Mas Gibran akan speechless dan tak sanggup berkata-kata. Publik yang selama ini ragu akan langsung jatuh hati. Mas Gibran membuktikan diri sebagai penerus Pak Jokowi," tutur Nusron.
Lebih lanjut, Nusron Wahid mengimbau semua pihak untuk menghentikan semua nyinyiran, terutama terkait hal-hal yang tidak substantif. Selama ini menurutnya Gibran sering menjadi korban nyinyiran yang sama sekali tidak terkait dengan substansi pemilihan.
"Segala nyinyiran yang tidak substantif akhirnya jadi senjata makan tuan. Tadi malam kita sama-sama menikmati, ternyata belimbing sayur kalau dibuat sambel, dicampur dengan sayur asem jadi makanan yang enak," tuturnya.
(eva/rfs)