Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) menggelar HUT ke-17 di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Kepada para kader yang hadir, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) memberi pesan keras dalam menghadapi pemilu 2024.
"Pesan saya, jangan pernah menjadi pengkhianat. Bilamana Anda sudah berada di satu tempat, perjuangkanlah tempat itu menjadi tempat pemenang yang baik, sehat, dan jujur. Andai kata Anda sudah tidak suka, tinggalkan tempat itu. Jangan mengacau. Selamat ulang tahun Hanura ke-17," tegas OSO di Ballroom Exindo 57, Nganjuk, Sabtu (23/12/2023).
OSO meminta para kader untuk kompak dalam menghadapi tahun politik 2024 mendatang. OSO mengimbau para kader jangan main-main dengan suara hingga Hanura memiliki perwakilan di tingkat I hingga Nasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau Anda tidak kompak, maka tidak akan ada wakil yang sudah 6 orang di sini bisa mewakili di tingkat nasional. Bahkan tidak ada yang di tingkat provinsi. Buat apa hanya 6 orang sudah terjangkau tetapi Anda tidak punya wakil di tingkat provinsi apalagi di tingkat nasional," kata OSO.
"Itu sebabnya jangan main-main lagi dengan suara. Dulu main-main, nggak peduli tingkat I. Padahal Anda perlu ada di tingkat I untuk menyuarakan aspirasi Nganjuk di tingkat tersebut dan Anda harus ada di tingkat nasional untuk ada wakil Anda yang bisa menyuarakan di tingkat nasional tentang kepentingan Jawa Timur. Kita datang ke sini untuk bersatu, membangun satu sistem yang solid," lanjutnya.
OSO mengaku dirinya terjun di dunia politik sejak 55 tahun lalu. Menurutnya selama perjalanan karir dia belum pernah kalah dalam kontestasi pemilu.
"Saya 55 tahun di politik dan belum pernah kalah. Saya jadi wakil ketua MPR tahun 1999-2004. Jadi lagi wakil ketua MPR 2014-2019. Jadi juga ketua DPD RI, nggak pernah putus kenapa? Karena saya selalu komunikasi baik dengan rakyat. Saya diterima rakyat dengan tulus. Rakyat nggak akan milih kita karena kita punya sesuatu atau punya uang. Saya nggak punya apa-apa, saya anak kampung lahir di pinggir laut," ungkapnya.
"Saya mulai dari pikul karet, jual rokok di depan pelabuhan, tapi rakyat pilih saya. Jadi bukan karena kaya, karena komunikasi saya dengan rakyat tulus, ikhlas, dan baik. Saya bawa istri lagi padahal nggak pernah dia ikut-ikut, capek. Ini dosa kalau datang ke sini nggak bawa istri karena di sini ya pemenang, banyak didukung oleh ibu-ibu dan wanita. Jangan main-main dengan wanita, makanya saya takut sekali dengan istri saya," tuturnya disambut tawa kader.
Hadir dalam pertemuan ini seluruh kader dan para caleg dari Nganjuk dan Jawa Timur. Hadir juga Sekjen Hanura Benny Ramdhani, Ketua Bapilu Hanura Akhmad Muqowam, dan Ketua DPD Hanura Jatim Yunianto Wahyudi.
(mpr/ega)