Cawapres pendamping Ganjar Pranowo, Mahfud Md, mengkritik cara negara memilih ambasadornya untuk ditempatkan di mancanegara. Sorotan pria yang kebetulan menjabat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan ini menuai serangan dari kubu rival di Pilpres 2024. Tentu saja Mahfud juga dibela oleh Ganjar.
Mahfud Md mengatakan rekrutmen para diplomat RI harus ditinjau ulang. Dia menyinggung terkadang para diplomat itu ada titipan dari partai sehingga tidak mengerti tentang kerja-kerja diplomasi.
"Saya kira sistem rekrutmen diplomat sekarang ini harus ditinjau ulang. Dulu-dulu diplomat-diplomat kita itu bagus, sekarang ini kadang kala ada titipan dari partai. Kalau belum dari partai, belum masuk itu tidak disahkan, di DPR partai ini belum masuk," kata Mahfud saat menjawab tanggapan dari cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar soal diplomasi di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (22/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diplomat titipan partai. Begitulah kritik Mahfud terhadap cara penentuan duta besar RI. Mahfud menyebut para diplomat itu terkadang tidak mengerti setelah diberi tugas. Keruan saja, tidak semua politikus itu lulusan Jurusan Hubungan Internasional (HI), punya latar belakang pendidikan terkait politik luar negeri, atau pengalaman terkait pekerjaan di negara perwakilan. Mahfud berjanji akan mengatur terkait rekrutmen diplomat itu.
"Nah sesudah diberi tugas ndak jelas, dia ndak ngerti, ndak punya pengertian dasar-dasar diplomasi. Sehingga kalau saya diberi kewenangan nanti diplomasi ini diatur kembali lah rekrutmennya itu, betul-betul orang yang memenuhi syarat," katanya.
Simak Video 'Sorotan Mahfud Md soal 'Diplomat Titipan Partai' di Debat Cawapres':
Halaman selanjutnya, serangan muncul: