Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim soal Akronim 'AMIN' di Kampanye

Anies Baswedan Diadukan ke Bareskrim soal Akronim 'AMIN' di Kampanye

Rumondang Naibaho - detikNews
Jumat, 22 Des 2023 22:45 WIB
Koordinator Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, Umar Segala, melaporkan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama karena penggunaan akronim AMIN.
Foto: Koordinator Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, Umar Segala, melaporkan capres nomor urut 1, Anies Baswedan, ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama karena penggunaan akronim 'AMIN'. (Rumondang Naibaho/detikcom)
Jakarta -

Capres nomor urut 1, Anies Baswedan, diadukan ke Bareskrim Polri terkait dugaan penistaan agama karena penggunaan akronim 'AMIN' dalam kampanye Pilpres 2024. Pengaduan dilakukan oleh Koordinator Forum Aktivis Dakwah Kampus Indonesia, Umar Segala.

Umar mengatakan penggunaan kata 'AMIN' sebagai akronim dari Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar merupakan bentuk penistaan agama. Sebab, kata dua, kata amin merupakan frasa suci yang dimaknai sebagai permohonan dan pengharapan manusia kepada sang pencipta.

"Karena sudah jelas dikatakan dalam agama Islam dan juga bahkan seluru agama yang ada di Republik Indonesia ini 'amin' ini sudah disetujui sebagai pengkabulan atau pengharapan kita terhadap Tuhan kita," kata Umar kepada wartawan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (22/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah dijelaskan bahwa dalam hadits-hadits bahwa penggunaan Amin ini adalah kata suci, penggunaannya sebagai bentuk harapan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa," sambungnya.

Umar menilai tidak seharusnya frasa suci digunakan untuk kepentingan politis. Karena itu, kata Umar, apa yang dilakukan Anies termasuk dalam politisasi agama.

ADVERTISEMENT

Lebih jauh, menurut, Umar seharusnya penggunaan akronim 'AMIN' yang selama ini dipakai Anies tak sepatutnya dilanjutkan. Sehingga, kata dia, tak ada lagi pihak-pihak yang memperalat agama untuk memenangkan pemilu.

"Ini adalah sebuah politisasi yang sangat tidak berguna. Politisasi rendah, bahwasanya politisasi agama masih dilakukan untuk mendapatkan suatu kepentingan publik di era demokrasi ini," ungkap Umar.

"Mengapa kalimat AMIN ini dilakukan sementara masih banyak singkatan-singkatan nama yang masih bisa ditoleransikan kepada capres 01 ini," lanjutnya.

Masih dalam kesempatan yang sama, Umar juga mengadukan Anies karena aksinya yang melakukan guyonan tasyahud dengan dua jari. Hal itu dilihat melalui kanal Youtube Ustad Abdul Somad pada 13 Desember lalu.

"Bahwasanya Anies Baswedan telah mempermainkan gerakan salat. Beliau menunjukkan nomor 2, tapi dalam artian yang dijelaskan oleh beliau itu gerakan salat," tuturnya.

Menguatkan laporannya, Umar mengaku menyerahkan sejumlah barang bukti berupa tangkapan layar saat Anies memposekan dua jari saat tasyahud juga hadits-hadits terkait penggunaan kata Amin.

Karena itu dia berharap agar Polri dapat mengusut kasus tersebut sehingga tidak memicu kericuhan di masyarakat.

"Tidak boleh ada capres yang menghalalkan cara untuk meraih simpati dan kemenangan," pungkasnya.

Simak Video 'Klarifikasi Abah Kirun soal Isu Disogok Gus Miftah agar Tak Dukung AMIN':

[Gambas:Video 20detik]



Simak jawaban dari pihak Anies-Cak Imin selengkapnya di halaman berikutnya.




Hide Ads