Pj Gubernur Jateng Jelaskan soal Jemput Prabowo: Bukan Kampanye

Pj Gubernur Jateng Jelaskan soal Jemput Prabowo: Bukan Kampanye

Devi Puspitasari - detikNews
Jumat, 22 Des 2023 18:18 WIB
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana ditemui di Solo Technopark, Senin (27/11/2023)
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana (Foto: Tara Wahyu/detikJateng)
Jakarta -

Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana menegaskan tidak ada agenda politik dalam penjemputan Prabowo Subianto di tengah tim pemenangan Prabowo-Gibran. Nana menegaskan dia menjemput Menteri Pertahanan dan ada forkopimda lain.

Nana membenarkan peristiwa penjemputan yang fotonya beredar di media sosial itu terjadi di Semarang. Ia juga tidak membantah ketika ditanya apakah kejadian itu pada tanggal 9 Desember 2023. Dari catatan detikJateng, saat itu Prabowo ke Semarang untuk hadir ke HUT PSI di Stadion Jatidiri Semarang.

"Itu di Semarang di bandara, bandara Lanumad. Kalau di foto seolah-olah kami kampanye, juga ada dari forkopimda yang lain, kami tidak sendiri," kata Nana usai apel pasukan Operasi Lilin Candi 2023 di Simpang Lima Semarang, Jumat (22/12).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk diketahui, salah satu akun yang memperlihatkan foto tersebut adalah akun X @Opposite6888. Terlihat dalam foto, Nana mengenakan kacamata hitam sedang berdiri.

Dan di foregorund paling depan ada Prabowo yang mengenakan topi memunggungi kamera. Di atas foto Nana juga ada tanda panah hijau. Nana berada di tengah-tengah tim pemenangan berbaju biru.

ADVERTISEMENT

"Kami dalam hal ini hanya sebatas menjemput. Kami tidak pernah melakukan, mengikuti kegiatan lanjutan. Sebatas hanya menjemput. Memang ada yang sampaikan mengikuti kampanye, kemudian pakai seragam, baju pun kan saya pakai abu-abu bukan warna biru. Karena memang sebatas itu (menjemput)," jelasnya.

Nana mengatakan, menjemput menteri adalah kegiatan protokoler yang wajar dilakukan oleh kepala daerah.

"Kapasitas beliau adalah Menteri Pertahanan, dan penjemputan bagi kami adalah salah satu merupakan protokoler yang kami lakukan. Ini yang sama kami lakukan kepada para menteri, kemudian kepala lembaga, apalagi kepada Bapak Presiden atau Wakil Presiden," tegasnya.

Selain itu Nana juga menegaskan soal netralitas ASN di Pemilu 2024. Ia meminta penjabat wali kota maupun bupati harus netral.

"Terkait masalah penjabat gubernur, wali kota dan bupati, merupakan kepala daerah, dalam hal ini disampaikan sesuai aturan dan juga arahan KASN sudah jelas bahwa kita netral. Harus netral tidak melakukan politik praktis," ujarnya.




Hide Ads