Menkominfo Budi Arie Setiadi menggerakkan semangat pemilu damai menjelang Pemilu 2024. Menkominfo mendorong masyarakat cerdas dalam memilah informasi yang beredar menjelang pemilu.
"Kita juga mengharapkan masyarakat ini lebih bijak, lebih cerdas, bisa memilih dan memilah isu atau konten-konten yang tingkat kebenarannya harus diverifikasi terlebih dahulu," kata Menkominfo dalam wawancara khusus detik-detik Pemilu 2024, eksklusif di detikcom, Kamis (21/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi Arie memahami Generasi Milenial dan Generasi Z mendominasi Pemilu 2024. Karena itu, Kominfo melakukan beberapa terobosan agar generasi kekinian paham pentingnya literasi digital.
"Ya itu terus melakukan literasi digital karena pengguna medsos itu sudah hampir 220 juta, internet itu ada 78 persen. Jadi masyarakat Indonesia memang sudah terbiasa dengan sumber informasi dari social media. Nah, literasi itu penting. Literasi digital ini penting untuk masyarakat memahami setiap konten itu bisa kita lihat, 'Ini bener nggak sih beritanya?'. Verifikasi. Wah, hoaks nih, berita bohong, ngapain kita?" katanya.
"Situs resmi Kemenkominfo juga terus memverifikasi hoaks yang beredar di tengah masyarakat dan meluruskannya. Karena
kita menangkal tiga hal, yaitu hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Ditambah lagi satu, jangan merendahkan martabat orang lain," sambungnya.
Budi menuturkan sekitar 40 persen masyarakat percaya berita yang beredar melalui media sosial. Kemenkominfo proaktif memverifikasi berita-berita yang tidak benar.
"Manakala berita itu tidak mengandung unsur kebenaran setelah kita verifikasi, langsung kita tempelin'hoaks', sehingga publik sudah bisa akhirnya bahwa ini bukan berita bener nih," terangnya.
(van/hbb)