Potongan video Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) soal gerakan tahiyat dalam salat menjadi viral dan mendapatkan sorotan. PAN menyebut pernyataan Zulhas haruslah dilihat secara utuh.
Potongan video viral tersebut berdurasi 52 detik. Dalam rekaman tersebut, Zulhas menceritakan pengalamannya keliling daerah dan menemukan ada yang berubah di masyarakat ketika salat Magrib.
Saya keliling daerah Pak, anu..., Pak Kiai, Pak Kiai Toha, di sini aman di sini. Jakarta nggak ada masalah. Yang jauh-jauh ada, loh, yang berubah. Jadi kalau salat Magrib, baca Al-Fatihah, 'Wa laddallin....' Ada yang diem sekarang, Pak, ada yang diem sekarang. Ada, Pak, sekarang diem. Ada yang diem sekarang banyak, saking cintanya sama Pak Prabowo itu. Itu kalau tahiyatul akhir Pak Yai (kiai), kan gini Pak Yai, tahiyatul akhir kan gini (Zulhas menggerakkan jari telunjuk ketika tahiyat salat). Sekarang banyak gini, Pak. Kayak gini (Zulhas menggerakkan dua jari). Itu, Pak, tempat-tempat lain begitu, Pak. Saking apa itu ya, gitu. Ya Pak Yai ya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menegaskan, jika video itu dilihat secara utuh, apa yang dilakukan Zulhas adalah mengingatkan bahwa tarikan politik saat ini begitu luar biasa. Gerakan salat tersebut, kata Saleh, merupakan contoh terjadinya fenomena tersebut di daerah lain.
"Bang Zulhas itu kan memberi contoh agar mudah dipahami masyarakat. Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat. Dalam konteks ini, Bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir, umat terpecah," kata Saleh dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/12/2023).
Saleh menyayangkan ada pihak-pihak yang memotong video tersebut sehingga muncul kesan Zulhas menistakan agama. Padahal, kata Saleh, Zulhas selalu mengingatkan agar umat beragama rukun dalam segala situasi.
"Bang Zulhas kerap menyebut bahwa kontestasi politik hanyalah sesaat. Yang penting terus diperjuangkan adalah kepentingan umat dan masyarakat," ujar Saleh.
Saleh juga menyatakan pernyataan Zulhas bersifat mengutip ceramah Ustaz Abdul Somad dan Ustaz Adi Hidayat. Saleh, yang memberikan video ceramah yang dimaksud, menyebut tak ada preseden negatif dari pernyataan kedua ustaz tersebut.
"Bang Zulhas itu kagum dengan kedua ustaz tersebut. Dia menganggap mereka adalah guru-guru terbaik. Lalu, bahan ceramah mereka dikutip. Itulah yang disampaikannya dalam video tersebut," kata Saleh.
Saleh berharap semua pihak tetap berbaik sangka. Dia menegaskan Zulhas tidak punya rekam jejak yang buruk terhadap Islam.
"Perlu juga diingatkan agar orang-orang yang mencoba mempolitisasi masalah ini untuk segera menghentikannya. Tidak baik dalam konteks membangun kebersamaan dan persatuan. Bukankah semua pihak ingin Indonesia menjadi negara besar, maju, dan sejahtera," ujar Saleh.
Simak juga 'Zulhas Sebut Jokowi Sudah Jadi Keluarga PAN Tanpa KTA':