Mabes TNI hingga Bawaslu RI berbicara soal kehadiran Mayor Inf Teddy Indra Wijaya saat debat perdana capres 2024 yang diselenggarakan KPU beberapa waktu lalu. Mabes TNI hingga Bawaslu menegaskan kehadiran Mayor Teddy sebagai ajudan capres nomor urut 2 yang juga Menhan Prabowo Subianto itu dalam kapasitas pengamanan dan ajudan melekat, bukan sebagai tim kampanye.
Dirangkum detikcom, Selasa (19/12/2023), berikut ini sejumlah penjelasan dari Mabes TNI hingga Bawaslu terkait kapasitas ajudan Prabowo, Mayor Teddy yang hadir dalam Debat perdana Capres 2024.
Mabes TNI: Mayor Teddy Jalankan Tugas Ajudan
Mabes TNI menegaskan kehadiran Mayor Teddy hanya sebagai ajudan capres nomor urut 2 yang juga Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia hanya ajudan yang menjalankan tugas mengikuti kegiatan Menhan. Tidak mewakili institusi TNI atau kepentingan pribadi," kata Kapuspen TNI Laksamana Muda TNI Julius Widjojono dalam keterangan pers tertulisnya, Senin (18/12/2023).
Dalam video dan foto beredar, Teddy terlihat duduk di barisan pendukung Prabowo Subianto. Ia tampak menggunakan pakaian dengan warna yang sama dengan pendukung Prabowo.
Julius mengatakan Teddy selalu melekat ikut ke mana pun kegiatan Prabowo. Hal yang dilakukan Teddy itu, kata Julius, hanya menjalankan tugas sebagai ajudan.
"Ajudan selalu melekat ikut kegiatan Menhan, yang bersangkutan hanya menjalankan tugas sebagai ajudan, tidak lebih," kata Julius.
Julius menerangkan Teddy sudah mengemban tugas sebagai ajudan Menhan Prabowo sejak 2020. Sebelumnya, Teddy merupakan asisten ajudan Presiden Jokowi pada 2014-2019.
"Mayor Inf Teddy Indra Wijaya mengemban tugas sebagai ajudan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sejak tahun 2020. Sebelum menjadi ajudan Menhan RI Prabowo Subianto, Teddy Indra Wijaya adalah asisten ajudan Presiden Jokowi pada tahun 2014-2019," kata Julius.
Mensesneg soal Mayor Teddy Dampingi Prabowo: Ajudan Melekat
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno buka suara soal ajudan Menhan Prabowo Subianto, Mayor Inf Teddy Indra Wijaya, duduk di barisan pendukung capres nomor urut 2 Prabowo Subianto dalam debat capres. Pratikno menyebut ajudan melekat pada semua jabatan, termasuk Menhan.
"Ya kan memang fasilitas ajudan itu kan melekat ya pada semua jabatan. Mau presiden, seperti juga pengaman, kan melekat, kan fasilitas protokoleran," kata Pratikno seperti dilansir detikJogja, Selasa (19/12/2023).
Namun, saat ditanya soal kehadiran Mayor Teddy dalam debat capres, Pratikno menyarankan untuk bertanya ke KPU.
"Tapi untuk kaitannya dengan pemilu, tanya ke KPU-lah ya," ujarnya.
Baca halaman selanjutnya.
Simak Video 'Mensesneg soal Polemik Mayor Teddy: Fasilitas Ajudan Memang Melekat':
Bawaslu: Kehadiran Mayor Teddy Dalam Kapasitas Pengamanan
Bawaslu menyebut kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya saat debat perdana capres di KPU dalam kapasitas petugas pengamanan. Bawaslu menegaskan Mayor Teddy Indra Wijaya bukan bagian dari tim kampanye capres nomor urut 2 Prabowo Subianto.
"Kami menelusuri bahwa nama Saudara Mayor Teddy Indra Wijaya bukan merupakan tim pelaksana kampanye. Jadi beliau bukan tim pelaksana kampanye," kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja di kantornya, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (19/12/2023).
Bawaslu menjelaskan Prabowo masih menjabat Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2. Petugas pengamanan yang melekat pada Prabowo diatur oleh undang-undang.
"Bahwa sebagaimana diketahui, paslon dengan nomor urut 2, Bapak Prabowo Subianto, saat ini masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan," ujar Bagja.
"Sehingga yang bersangkutan dilarang menggunakan fasilitas kecuali fasilitas pengamanan bagi pejabat negara yang dimaksud dalam ketentuan Pasal 281 ayat 1 huruf A UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum," sambungnya.
Bawaslu menegaskan Mayor Teddy Indra Wijaya bukan bagian dari tim kampanye Prabowo. Namun Bawaslu akan berkoordinasi dengan TNI dan KPU terkait Mayor Teddy.
"Sehingga kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya dalam debat tanggal 12 Desember 2023 di KPU dalam kapasitas sebagai petugas pengamanan," imbuhnya.
Penjelasan Ketua TKN soal Ajudan Dampingi Prabowo di Debat
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming, Rosan Roeslani, menyebut kehadiran ajudan Prabowo, Mayor Teddy Indra Wijaya, di debat capres dengan warna baju mirip dengan timses bukanlah konflik kepentingan. Rosan mengatakan Mayor Teddy sebagai prajurit TNI aktif memang ditugaskan melekat dengan Prabowo.
"Dia kan memang ajudan yang melekat oleh Pak Prabowo. Jadi sebagai ajudan yang melekat memang harus mendampingi Pak Prabowo. Dan memang keberadaan beliau ini memang ditugaskan untuk melekat, gitu ya. Oh tidak ada (konflik kepentingan)," kata Rosan kepada wartawan di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2023).
Soal pakaian yang dikenakan Mayor Teddy mirip Prabowo dan timses saat acara debat capres, Rosan menyebut tak ada permasalahan. Menurutnya, bukan berarti berbaju biru ala TKN merupakan bentuk dukungan. Dia menegaskan baju Teddy tak memuat tulisan seperti nomor urut capres.
"Ya kan, baju kan warnanya bisa bermacam-macam, dan selama baju itu tidak ada tulisan apa-apa. Tidak ada tulisan, misalnya nomor 1 atau ada gambar paslon, kan tidak ada sama sekali. Kecuali seperti ini, ada tulisan. Saya juga pakai baju biru, ya jadi kalau sekarang saya tanya ini baju biru berarti mendukung Pak Prabowo, dong?" katanya.
(yld/fas)