Fadli mengaku menjadi orang pertama yang mengusulkan Anies sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Fadli menyebut dirinya adalah saksi 'perjanjian politik' antara Sandiaga, Anies dan Prabowo.
"Saya adalah orang pertama yang mengusulkan pencalonan Anies Baswedan sebagai calon gubernur DKI di saat-saat akhir sebelum penutupan pendaftaran KPU. Saya pula yang menulis 'perjanjian politik' Anies Baswedan dan Sandiaga Uno serta Prabowo Subianto (Ketua Dewan Pembina Gerindra) dan Salim Segaf al Jufri (Ketua Majelis Syuro PKS)," ucap Anggota Dewan Penasihat TKN Prabowo-Gibran ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fadli Zon menyebut dirinya menjadi saksi dalam peristiwa politik itu. Bahkan, katanya, Prabowo menginstruksikan langsung seluruh anggota Gerindra untuk berkontribusi lewat pemotongan gaji.
"Selain dengan tulisan tangan, materainya pun darurat pakai ludah saya. Saya menjadi saksi dan pelaku peristiwa itu. Prabowo berjiwa besar mendukung Anies maju sebagai gubernur DKI. Prabowo bahkan menginstruksikan seluruh anggota DPR RI, DPRD provinsi hingga anggota DPRD kabupaten/kota Partai Gerindra seluruh Indonesia yang berjumlah ribuan untuk berkontribusi dana (pemotongan gaji) dan hadir ke Jakarta sebagai tim pemenangan di setiap kelurahan di DKI Jakarta," ucap Fadli.
"Di zaman simulakra seperti sekarang ini, di mana realitas palsu mudah sekali diciptakan dan disebarluaskan, kita membutuhkan pemimpin autentik dan bukan pesolek. Kita butuh pemimpin berkarakter, yang sudah selesai dengan dirinya, bukan petugas partai, bukan pula ronin," pungkasnya.
(aik/idn)