Pilpres Satu Putaran Dinilai Dapat Meminimalisir Polarisasi di Masyarakat

Pilpres Satu Putaran Dinilai Dapat Meminimalisir Polarisasi di Masyarakat

Dwi Andayani - detikNews
Selasa, 19 Des 2023 22:41 WIB
Ilustrasi Surat Suara Pemilu
Foto: Ilustrasi (Fuad Hasim/detikcom)
Jakarta -

Pemilu satu putaran dinilai dapat menimbulkan banyak keuntungan. Ketua Umum Gerakan Sekali Putaran (GSP) M Qodari menilai salah satunya yaitu menjaga kestabilan dalam negeri dan juga meminimalisasi ancaman polarisasi di masyarakat.

"Saya melihat potensi polarisasi ini besar sekali karena begitu calon cuma dua, maka akan berhadap-hadapan termasuk isu primodial dan isu agama akan muncul," kata Qodari, dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023).

Qodari sendiri mengaku khawatir ancaman polarisasi semakin besar jika putaran kedua menyajikan pertarungan antara Prabowo dan Anies Baswedan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Anies pasti akan diplot sebagai calon Islami karena sudah didukung oleh UAS, HRS, sudah bikin kesepakatan dengan ulama. Pak Prabowo mohon maaf dengan berat hati saya katakan pasti dicap sebagai calon Kristen. Pak Jokowi pernah dicap Kristen padahal bukan Kristen. Pak Prabowo dengan sangat mudah pasti dicap dengan isu-isu primordial," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas) Anggawira menilai pilpres satu putaran juga membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia. Selain itu Anggawira menilai, pilpres yang berlangsung satu putaran dapat mempercepat program-program pemerintah yang sedang berjalan.

"Satu putaran ini bisa jadi salah satu hal positif untuk mengakselerasi program-program yang ada. Itu jadi harapan kami. Tren pertumbuhan ekonomi di 5% bisa makin tinggi jika uang beredar makin besar. Terobosan kebijakan finansial di pemerintahan yang baru ini jadi hal yang sangat penting," kata Anggawira.

ADVERTISEMENT

"Kalau satu putaran peluang untuk mengakselerasi program-program yang ada bisa lebih cepat lagi," ujarnya.

(dwia/dwia)



Hide Ads