Cawapres nomor urut 3 Mahfud Md mengkritik program food estate yang dinilai gagal. Capres Ganjar Pranowo pun meminta untuk melihat debat cawapres nanti.
"Kita lihat di debat besok," kata Ganjar di kawasan Bantul, Yogyakarta, Jawa Tengah, Selasa (19/12/2023). Hal itu disampaikan Ganjar saat ditanya terkait kritikan Mahfud untuk food estate.
Mahfud Md sebelumnya menghadiri bedah visi-misi, dan adu gagasan cawapres 2024 di Universitas Andalas (Unand), Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar). Ada tiga panelis yang bertanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu panelisnya adalah Hery Bachrizal Tanjung, selaku dosen Fakultas Pertanian Unand. Dia menanyakan terkait pembangunan pertanian seperti apa yang akan dikembangkan Mahfud nantinya jika berhasil bersama Ganjar Pranowo memenangi Pilpres 2024.
"Pembangunan pertanian seperti apa yang 03 ingin kembangkan? Food estate-kah, yang telah gagal lima kali di Indonesia? Sejak saya kuliah itu sudah ada di Palembang. Atau yang lain? Mode swasembada, mode Pak Harto, atau seperti apa?" tanya Hery, Senin (18/12).
Mahfud kemudian menjelaskan istilah-istilah dalam pertanian, yaitu kedaulatan, kemandirian, dan keamanan pangan. Menurutnya, kedaulatan pangan berarti kapan pun negara butuh pangan harus tersedia.
"Entah dari mana, pokoknya harus ada, Pak, impor-ekspor. Tapi kalau kemandirian pangan, kapan pun negara harus ada, tetapi harus diproduksi di dalam negeri," jelas Mahfud.
"Kemudian ada keamanan pangan, itu bisa aman dari perubahan situasi, perubahan apa pun, ini tetap aman tersedia untuk pangan. Kira-kira begitu pengertian yang paling populer tentang pangan ini," sambungnya.
Mahfud lalu menyatakan sepakat dengan Hery soal program food estate gagal. Dia juga memberi alasan dari pernyataannya itu.
"Apa yang mau kita lakukan? Food estate yang sekarang banyak digembar-gemborkan, saya kira semua orang punya pesan itu gagal, Pak. Dan saya kira iya. Kenapa? Karena kita menyediakan lahan yang besar, tidak dipikirkan bahwa lahan yang besar dengan modal yang besar itu harus ada petani. Sementara itu, lahan yang disediakan itu ndak ada orangnya," terang Mahfud.
(amw/isa)